Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah melewati tahun 2015 dengan penuh perjuangan, rupanya pelaku usaha asuransi umum masih menyalakan optimisme untuk menghadapi tahun ini. Capaian premi pada tahun ini diyakini bisa jauh lebih baik ketimbang yang didapat tahun kemarin.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril Y Rasyid menilai, industri masih punya peluang untuk mencatatkan pertumbuhan premi berkisar 15% sampai 20% sepanjang 2016. Proyeksi ini jauh di atas realisasi kineja 2015 yang hanya naik 6,7%.
Tahun lalu, pelaku usaha asuransi umum mengumpulkan premi sebesar Rp 58,9 triliun. Dengan asumsi target tersebut, maka perolehan premi yang dikejar tahun ini mencapai Rp 67,7 triliun sampai Rp 70,6 triliun. Namun proyeksi ini bisa dipenuhi dengan sejumlah asumsi, seperti pertumbuhan ekonomi makro yang lebih tinggi di 2016 bisa tercapai.
Rencana pembangunan berbagai sarana infrastruktur pada tahun ini juga bisa menjadi pendorong kinerja asuransi umum, apabila direalisasikan. Guyuran investasi yang lebih deras tahun ini juga diharapkan bisa terealisasi. Plus nilai tukar rupiah juga diharapkan bisa lebih stabil.
Yasril juga berharap ada kontirbusi cukup besar dari lini bisnis asuransi satelit. Di mana pada tahun ini, Bank BRI dan Telkom berencana untuk mengorbitkan satelit. "Premi dari asuransi satelit ini bisa sebesar 10% sampai 20% dari harga satelitnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News