Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. ACE Jaya Proteksi rupanya cukup pede dengan kondisi industri asuransi tahun depan. Perusahaan hasil gabungan ACE Ina Insurance dan Asuransi Jaya Proteksi ini menargetkan, bisa menggandakan bisnis tahun depan.
Tim Shields, yang terpilih sebagai Presiden Direktur ACE Jaya Proteksi per April lalu, menargetkan akan mencetak pertumbuhan menjadi dua digit di tahun depan. Dia yakin, target ini bisa dipenuhi, lantaran tidak ada tumpang tindih portofolio bisnis ketika dua perusahaan ini merger.
"Melalui rangkaian produk dan layanan lebih luas, kami ingin menjadi tujuan asuransi bagi korporasi, perusahaan kecil dan menengah, serta konsumen individu," kata Shields, Rabu (6/11). Namun, manajemen enggan membuka soal pendapatan premi.
Asuransi Jaya Proteksi yang bisnis awalnya banyak disumbang asuransi kendaraan bermotor, kini bergabung dengan ACE, yang mengklaim mumpuni di bisnis properti, kecelakaan dan kesehatan. Setelah penggabungan, 65% portofolio perusahaan berasal asuransi individu dan bisnis. Asuransi properti menyumbang 19%, dan porsinya sama besar dengan kontribusi asuransi kecelakaan dan kesehatan.
ACE Jaya Proteksi saat ini memiliki sekitar 200 produk asuransi. Seperti tren yang sedang berkembang di perusahaan asuransi, ACE Jaya Proteksi juga berniat memasuki bisnis asuransi mikro.
ACE Jaya Proteksi memiliki pasukan hingga 1.000 tenaga pemasaran dan 30 kantor cabang. Perusahaan ini mengandalkan jalur multidistribusi agen, perbankan (bancassurance), multifinance, telemarketing, pemasaran langsung dan broker. "Untuk mengembangkan pasar individu dan konsumer, mitra bank dan multifinance berperan paling penting," kata Shields. Perusahaan kini bekerjasama sama dengan lebih dari 15 perusahaan finansial.
ACE Group menyelesaikan pembelian 80% kepemilikan Jaya Proteksi per September 2012 lalu. Kedua perusahaan ini resmi berpadu awal November ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
