Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga BI yang terjadi beberapa bulan terakhir tampaknya belum membuat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) terburu-buru menaikkan bunga pinjaman.
Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila bilang pihaknya masih perlu mengkaji kenaikan suku bunga BI. Untuk penentuan suku bunga kredit kepada nasabah, pihaknya juga memperhatikan beberapa faktor lainnya dan tak hanya dari kenaikan suku bunga BI.
“Contohnya, seperti kompetisi pasar, likuiditas kredit di perbankan dan kondisi pasar modal mengingat sumber pendanaan Perusahaan selain dari perbankan juga berasal dari obligasi dan sukuk,” ujar Made kepada Kontan.co.id, Jumat (14/10).
Baca Juga: Begini Jurus Multifinance Mengejar Target Pembiayaan Usai Stimulus PPnBM Berakhir
Made bilang saat ini suku bunga yang ditawarkan Adira Finance cukup tergantung pada jenis dan tipe kendaraan baik motor atau mobil juga barang durables dan multiguna. Misalnya, untuk kredit elektronik bunganya mulai dari 0,99% per tahun dan mobil bunganya mulai dari 6% per tahun.
Sebagai informasi, total pinjaman Adira Finance yang berasal dari bank tercatat sebesar Rp 3,8 triliun pada semester pertama 2022. Nilai itu berkontribusi sebesar 34% dari total pinjaman perusahaan.
Sementara itu, pada periode yang sama, Adira Finane masih membukukan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 14,3 triliun atau naik sebesar 21% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News