Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Di tengah perlambatan pertumbuhan industri asuransi jiwa dan gejolak pasar sejak separuh kedua tahun lalu, PT AIA Financial masih mampu mencetak kinerja kinclong. Salah satu indikator, laba bersih perseroan tercatat tumbuh 14% atau menjadi Rp 715,6 miliar hingga akhir tahun lalu.
Pertumbuhan ditopang oleh kenaikan premi bisnis baru perseroan, yakni sebanyak 18% atau menjadi sebesar Rp 2,73 triliun. “Penjualan meningkat melalui jaringan distribusi keagenan, bancassurance consultant, broker, dan kemitraan dengan perbankan,” ujar Carl Gustini, Direktur Utama AIA melalui siaran pers yang diterima KONTAN, Rabu (14/5).
Faktor penopang lainnya, sambung dia, total investasi yang menanjak 6%, yaitu dari Rp 24,6 triliun di akhir 2012 silam menjadi sebesar Rp 26,1 triliun di akhir tahun lalu. “Pertumbuhan ini memperkuat posisi AIA sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa terdepan di Indonesia. Ini mencerminkan sekaligus kepercayaan pemegang polis terhadap AIA,” terang dia.
Memang, AIA boleh unjuk gigi atas pencapaiannya tersebut, mengingat realisasi industri asuransi jiwa sendiri tidak begitu menggembirakan. Tercermin di antaranya dari premi bisnis baru yang turun hingga 4,4% hingga akhir tahun lalu, meski secara total preminya tetap bertumbuh 5,8%.
Per 31 Desember 2013, AIA tercatat melayani lebih dari 1,1 juta masyarakat Indonesia yang terlindungi oleh polisnya. Jumlah tersebut masih akan ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan bisnis di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News