Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Setelah sempat minus, hasil investasi perusahaan asuransi jiwa jelang tutup tahun 2015 mulai membaik. Hal ini tercermin dari perolehan hasil investasi asurani jiwa di November yang mengalami kenaikan 16%.
Kenaikan hasil investasi asuransi jiwa terjadi pada bulan Oktober ke November sebesar 16%. Ikhtisar data keuangan perusahaan asuransi jiwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan hasil investasi pada November sebesar Rp 5,6 triliun naik dari Rp 4,84 triliun di Oktober. Kondisi ini membaik ketimbang bulan September yang mana sempat minus Rp 1,15 triliun.
Jika berkaca pada bulan November kondisi pasar modal memang mulai membaik. Hal ini ditandai dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mulai kembali menginjak di angka 4.400. Kondisi itu turut pula menangkat hasil investasi asuransi jiwa.
Sementara itu, jumlah investasi yang tercatat di 15 keranjang investasi di November sebesar Rp 279,5 triliun naik tipis 0,7% dibandingkan Oktober sebesar Rp 277 triliun. Pertumbuhan jumlah investasi di November lebih rendah ketimbang September ke Oktober yang tumbuh 3,3%.
Togar Pasaribu, Plt Direktur Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menjelaskan, sebenarnya kondisi pasar modal jelang tutup tahun mulai mengalami perbaikan ketimbang pertengahan tahun. Namun karena sifat asuransi jangka panjang jadi hasil investasinya tidak bergantung pada kondisi saat ini semata.
Geger N. Maulana, Wakil Direktur BNI Life menambahkan, sekalipun kondisi hasil investasi turun namun perusahaan asuransi tetap giat menjual produk asuransi.
"Kami targetkan bisnis tahun ini justru di atas rata-rata pencapaian industri. Jika tahun lalu kami masih tumbuh dalam ekonomi sulit. Tahun ini pertumbuhan bisnis kami yakini bisa mencapai double digit," kata Geger pada Selasa (12/1). Sayang, Geger belum mau menyebut target bisnis BNI Life tahun ini. Sebab masih dalam persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News