Reporter: Andri Indradie | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Krisis ekonomi rupanya tak terlalu mempengaruhi kinerja PT Asuransi Sinar Mas. Perusahaan asuransi umum ini menargetkan labanya hingga akhir tahun ini bakal tembus Rp 100 miliar–Rp 120 miliar, naik 30% dibanding 2008.
Direktur Asuransi Sinar Mas, Dumasi M. Magdalena Samosir, optimistis target itu bisa tercapai karena bisnis mereka sejauh ini berjalan sesuai dengan rencana. Bahkan ada target yang sudah terlampaui.
Dumasi mencontohkan bisnis underwriting. Hingga September, Sinar Mas sudah memperoleh pemasukan Rp 200 miliar, atau sesuai dengan target setahun. Yang juga berjalan sesuai target adalah pendapatan premi dari asuransi kendaraan bermotor. Per September lalu, pendapatan asuransi kendaraan sudah tumbuh 40% dibanding tahun lalu.
"Untuk total pendapatan premi, akhir tahun nanti kami menargetkan bisa memperoleh Rp 3,8 triliun. Tahun lalu kan hanya Rp 3,2 triliun," imbuhnya, Kamis (15/10). Meski asuransi kendaraan tumbuh pesat, kontribusinya ke pendapatan Sinarmas masih berkisar 20%.
Penyumbang terbesar tetap asuransi properti dengan persentase 60%. Produk asuransi kesehatan berada di urutan berikutnya dengan porsi 8%. Adapun sisanya sebesar 12% disumbang produk lain-lain. Produk lain-lain tersebut meliputi underwriting, asuransi perkapalan, dan sebagainya.
Dumasi menuturkan, bisnis asuransi bisa tumbuh karena situasi ekonomi sudah mulai pulih. Situasi ini membawa angin segar bagi portofolio investasi Sinarmas. Di bisnis asuransi bukan cuma Sinarmas saja yang beruntung.
Menurut Julian Noor, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Anggota, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), premi industri asuransi umum tahun ini rata-rata naik sekitar 15%-20%. Mengenai pendapatan dari hasil investasi, Julian menghitung pertumbuhannya akan mencapai 30% dari hasil investasi tahun lalu. Klaim akibat gempa tak akan menggerus modal asuransi. Maklum, perusahaan asuransi akan mendapat uangnya kembali dari perusahaan reasuransi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News