Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri dan pemilik pembayaran digital, Paytren, Yusuf Mansur menilai perlu menjalin kerjasama dengan Grab Indonesia. Sebab ia membutuhkan penguatan sistem dan teknologi PayTren.
Sama seperti Grab lewat GoPay, pihaknya saat ini juga tengah menanti perizinan dari Bank Indonesia untuk bisa berbisnis e-walllet. "Makanya, kami kerjasama dengan pihak yang kuat. Kalau ada peniuan bisa masalah. Karena kami ingin memaksimalkan ekonomi mikro setelah dapat izin e-money," kata Yusuf Mansur pada Rabu (13/12).
Yusuf Mansur bilang sebelum PayTren dibekukan oleh Bank Indonesia (BI), jumlah transaksi yang terjadi dalam PayTren sebanyak 300.000 hingga 400.000 transaksi per hari.
Saat ini, Yusuf Mansur menyatakan bahwa PayTren telah menyelesaikan persyaratan dan pendaftaran PayTren sebagai layanan uang elektronik. Pihaknya tinggal menunggu respon dariĀ Bank Indonesia.
Saat ini ada sekitarĀ 1,7 juta mitra PayTren yang sekaligus juga menjadi mitra Grab dan agen Kudo.
"PayTren punya anak usaha bernama PayTren Asset Management. Jadi nanti bisa membeli reksadana lewat seluruh GrabCar atau GrabBike. Itu mimpinya. Sementara kami bikin lima tahun (kerja sama) sambil direview," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News