Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Analis memperkirakan pada 2017 ini akan ada kenaikan bunga deposito bank Tanah Air. Pemicunya datang dari pengetatan ekonomi di Amerika Serikat.
Bank sentral AS Federal Reserve diperkirakan menaikkan bunga sampai dua kali pada tahun ini.
Analis Trimegah Securities Angga Aditya Assaf mengatakan, dengan kenaikan bunga acuan AS, BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan BI (7-Day Reverse Repo Rate) untuk mengantisipasi adanya keluarnya dana asing (capital outflow).
“Apalagi, dengan gencarnya bank akan memacu kredit 2017, akan membuat likuiditas bank tahun ini akan mengetat,” ujar Angga kepada KONTAN, Jumat (6/1).
Potensi likuditas perbankan yang mengetat pada 2017 ini akan membuat bank harus berkompetisi untuk memperebutkan dana dengan menaikkan suku bunga deposito.
Angga memproyeksi, kenaikan bunga deposito ini akan bevariasi pada setiap bank. Untuk suku bunga deposito bank besar diproyeksi akan naik antara 10 basis poin - 25 bps (0,1% - 0,25%). Sedangkan untuk bank kecil diproyeksi dampaknya akan besar yaitu antara 25 bps sampai 50 bps.
Menurut Angga, dengan adanya potensi kenaikan bunga deposito ini, Otoritas Jasa Keuangan harus turun tangan seperti dengan menurunkan batas atas capping bunga deposito. Selain itu, pemerintah dan regulator harus berpikir ulang untuk menerapkan suku bunga kredit single digit pada akhir 2017 ini.
Hal ini akan membuat margin bank bisa mengecil dan profitabilitas bank akan mengalami penurunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News