Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Asabri memperdiksi iklim investasi pada tahun depan masih akan diwarnai tantangan. Makanya, imbal hasil yang bisa didapat pun kemungkinan lebih kecil dibandingkan tahun ini.
Direktur Asabri Adiyatmika menyebut, salah satu tantangan yang menanti pada 2017 adalah tren rendahnya bunga deposito. Maklum, penempatan dana kelolaan peserta Asabri di instrumen ini memang masih besar.
Adiyatmika memperkirakan, tahun depan, yield yang bisa didapat Asabri hanya akan di bawah 10%. Proyeksi imbalan tersebut lebih rendah dari tahun ini yang diprediksi masih bisa menyentuh 11%.
Menurutnya, saat ini, total dana kelolaan Asabri mencapai Rp 32 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 12 triliun berasal dari program tabungan hari tua (THT). Sementara sejumlah Rp 18 triliun berupa dana dari iuran dana pensiun (IDP).
Adiyatmika menyebut, porsi deposito di program THT memang terbilang kecil yakni di bawah 10%. Namun, di program IDP porsinya masih di atas 20%.
Asabri memang punya rencana untuk mengalihkan sebagian portofolio investasi. Misalnya saja ke surat berharga negara (SBN) dan reksa dana dengan underlying SUN. "Namun trennya saat ini imbal hasil dari instrumen tersebut pun cenderung turun meski tetap lebih tinggi dibanding deposito," kata Adiyatmika, Senin (5/12).
Tren suku bunga acuan memang mendorong imbal yang ditawarkan surat utang ikut bergerak turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News