kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aset Sun Life Naik 23% Jadi Rp 3,96 Triliun


Jumat, 23 Juli 2010 / 08:03 WIB


Reporter: Hari Widowati | Editor: Test Test

JAKARTA. Kinerja PT Sun Life Financial (SLF) Indonesia pada semester pertama 2010 cukup menggembirakan. Asetnya tumbuh 23%, yakni dari Rp 3,22 triliun pada Juni 2009 menjadi Rp 3,96 triliun pada akhir Juni 2010. SLF Indonesia juga mencatat perolehan premi baru sebesar Rp 64,9 miliar, naik 60% dari periode sama 2009, yakni sebesar Rp 40,7 miliar.

Bert Paterson, Presiden Direktur SLF Indonesia, mengatakan, dalam kuartal II-2010 saja, perolehan premi baru mencapai Rp 41 miliar, naik 13,89% dari periode sama 2009 sebesar Rp 36 miliar. "Kami memiliki risk based capital (RBC) yang kuat di level 280% pada akhir Juni 2010," ujar Paterson, Kamis (22/7). Ia mengklaim, tingkat RBC SLF Indonesia adalah yang tertinggi di antara perusahaan lain di industri asuransi. Angka tersebut juga melampaui ketentuan minimal RBC sebesar 120% yang ditetapkan oleh pemerintah.

Harjanto Tanuwidjaja, Direktur dan Head of Agency SLF Indonesia menambahkan, kontribusi terbesar perolehan premi baru itu berasal dari unitlink alias produk asuransi yang dibundel dengan investasi.

Sayangnya, manajemen SLF Indonesia enggan menyebutkan total perolehan premi selama semester I - 2010. Sebagai gambaran, akhir tahun lalu, SLF Indonesia mencatat pendapatan premi sebesar Rp 660,68 miliar.

Per Juli 2010, total dana kelolaan SLF Indonesia mencapai Rp 19,3 triliun. Rinciannya: dana kelolaan asuransi tradisional rupiah senilai Rp 8,1 triliun, unitlink rupiah Rp 8,83 triliun, asuransi tradisional dalam dollar AS senilai US$ 255 juta dan unitlink dalam dollar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 6,2 juta. "Banyak yang menyukai produk unitlink karena lebih fleksibel. Nasabah bisa mengatur sendiri perlindungan dan investasi yang diinginkan," jelasnya.

Tentu saja, kinerja SLF Indonesia tidak lepas dari dukungan sekitar 3.600 agen di 30 kantor cabang yang tersebar di 23 kota di Indonesia. "Hingga Juni 2010, 95% dari agen kami sudah bersertifikat," ujar Paterson. Lebih lanjut ia mengatakan, hingga akhir tahun ini SLF Indonesia menargetkan jumlah agennya bakal bertambah menjadi 5.500 agen.

Untuk pemasaran lewat jalur alternatif, SLF Indonesia memiliki lebih dari 200 telemarketers. Ramon Fernandez, Chief Marketing Officer & Head of Alternative Distribution Channel SLF mengatakan, tahun ini SLF Indonesia juga berniat menambah mitra pemasar bancassurance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×