Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membayarkan dividen interim sebesar Rp 135 per saham pada hari ini (15/1). Artinya, BRI membayar total nilai dividen interim kali ini mencapai Rp 20,33 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, keputusan pembagian dividen ini merupakan wujud nyata dari dedikasi BRI untuk memberikan keuntungan berkelanjutan bagi para pemegang saham. Langkah ini juga mencerminkan keyakinan BRI terhadap fundamental bisnis yang kuat serta prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan.
Lebih lanjut Sunarso bilang, yang menjadi dasar pertimbangan pembagian dividen interim ini komitmen BRI untuk selalu memberikan keuntungan yang nyata kepada pemegang saham, terutama negara.
“Ini adalah wujud pembuktian bahwa BRI berkomitmen untuk meng-create value dan memberikan keuntungan nyata kepada pemegang saham, terutama bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (15/1).
Dalam struktur kepemilikan saham BRI, diketahui bahwa negara menguasai 53,19% saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham perseroan. Sisanya sebesar 46,81% atau setara dengan 70,95 miliar lembar saham dimiliki oleh publik.
Baca Juga: Menanti January Effect, Ada Peluang Menadah Saham Blue Chip yang Sudah Murah
Dengan demikian, dari total dividen interim Rp 20,33 triliun, negara akan menerima dividen sebesar Rp 10,88 triliun. Sementara itu, pemegang saham publik mendapatkan dividen interim senilai Rp 9,45 triliun.
Pembagian dividen ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas, tetapi juga bagi masyarakat umum yang menjadi pemegang saham ritel.
Seperti diketahui bahwa jumlah pemegang saham BBRI merupakan yang terbanyak di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah mencapai 653.251 pemegang saham (per Desember 2024).
Dengan pemegang saham yang terus meningkat tersebut, maka jumlah yang menikmati keuntungan BRI juga akan semakin banyak, tak terkecuali ritel/masyarakat Indonesia, dan juga negara sebagai pemegang saham pengendali.
Sunarso menambahkan, pertimbangan BRI membagikan dividen interim ini menunjukkan keberhasilan BRI dalam menjaga kinerja keuangannya, yang didukung oleh modal yang kuat dan likuiditas memadai.
Sebagaimana ditunjukkan oleh rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) dan pengelolaan likuiditas internal yang baik. Hal ini ditunjukkan dari CAR BRI per September 2024 yang mencapai sebesar 26,76% dan Loan Deposit Ratio (LDR) Bank yang terjaga di level 89,18%.
“Dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat tersebut, BRI masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh lebih baik,” ujar Sunarso.
Selain menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Langkah strategis BRI membagikan dividen interim ini juga menunjukkan konsistensi BRI dalam menjalankan transformasi bisnisnya, tidak hanya untuk mempertahankan kinerja, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan seluruh stakeholder.
“Dengan fundamental yang kuat, BRI optimistis dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi nasional,” tandasnya.
Selanjutnya: Ada Pembatasan Ekspor Chip AI dari AS, Indosat Tetap Optimistis Hadapi Tahun 2025
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 Hari Ini 15 Januari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News