Reporter: Feri Kristianto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menggandeng Asuransi Binagriya Upakara untuk jaminan asuransi kebakaran properti bagi nasabah program Kredit Pemilikan Rumah-Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR-FLPP). Kerjasama ini memungkinkan Binagriya meraup tambahan premi asuransi properti Rp 6 miliar sampai akhir tahun.
Antonius CS Napitupulu, Direktur Utama Askrindo, menyatakan kerjasama dengan Askrindo untuk melengkapi jaminan risiko bagi nasabah KPR FLPP. Askrindo selaku asuransi penjamin baru menanggung risiko personal accident dan asuransi kredit bagi nasabah KPR FLPP. "Nah untuk kebakaran atau propertinya belum ada, karena itu kami menggandeng Binagriya," terangnya pada Selasa (14/8) di Kantor Askrindo. Kemenpera menyediakan plafon penyaluran kredit FLPP senilai Rp 1,5 triliun. Dari jumlah itu, baru 10% terealisasi dalam bentuk rumah murah.
Ahmad Fauzie, Direktur Utama Binagriya mengatakan, kerjasama dengan Askrindo membantu rencana mereka menyeimbangkan komposisi lini bisnis KPR dan non-KPR. Maklum, asuransi yang sahamnya dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Tabungan Negara (BTN) ini sudah berpengalaman menjamin asuransi properti nasabah KPR BTN. Alhasil dua tahun lalu, lini bisnis asuransi KPR berkontribusi hingga 70% terhadap total premi. Sisanya dari non-KPR. "Tapi sejak dua tahun ini, kami coba menyeimbangkan agar fifty-fifty," ujar Fauzie.
Agar seimbang, merek menggenjot penjualan premi asuransi Non-KPR seperti kendaraan bermotor, engineering, serta properti. Nah, asuransi properti KPR FLPP diharapkan membantu rencana mereka. Meski begitu, Binagriya menggantungkan harapan penyaluran FLPP kepada pemerintah. Semakin banyak perumahan dibangun alhasil perolehan premi properti mereka terkerek.
Rachman Notowibowo, Direktur Pemasaran Binagriya, menjelaskan potensi asuransi properti nasabah KPR-FLPP sangat menggiurkan. Dari sisi pasar, mereka sudah tahu siapa pembelinya. Maklum program penyaluran ini digagas oleh Kemenpera dan menyasar kelompok-kelompok masyarakat penghasilan menengah ke bawah. Selain itu, rasio klaim asuransi properti KPR-FLPP terbilang kecil. "Maksimal klaim risiko itu 8%, kecuali kalau terjadi bencana beda lagi," ungkap Rachman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News