Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen nasabah ritel asuransi umum bakal mengimbangi segmen korporasi. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, prospek segmen ritel positif sebab risiko sederhana, terukur, dan nilai pertanggungan masih dalam retensi perusahaan asuransi.
Risiko segmen ini banyak diserap dalam retensi penanggung. Akibatnya, profil loss ratio kecil. "Kondisi ini dapat memberikan net premi besar bagi penanggung hingga estimasi profit lebih tinggi pula," kata Dody, akhir pekan lalu.
Berbeda dengan risiko segmen korporasi yang lebih tinggi serta nilai pertanggungan yang harus ditempatkan ke reasuradur yang lebih banyak. Akibatnya, net premi yang didapat lebih kecil dan loss ratio yang tinggi mengakibatkan profit lebih rendah.
Saat ini, segmen ritel berpotensi memiliki kontribusi 40%. Di dalamnya termasuk asuransi kendaraan bermotor dan asuransi kecelakaan diri.
PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) optimistis, bisnis ritel tumbuh dua digit hingga akhir tahun ini. Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi mengatakan, hingga semester I 2018 jumlah premi yang dikantongi sekitar Rp 830 miliar. Porsi ritel berkontribusi 40%.
"Sampai akhir 2018 diproyeksikan naik 10% seiring pertumbuhan nasional asuransi umum positif," kata Christian kepada KONTAN. Guna menggenjot target Aswata akan merilis produk, asuransi perjalanan bertajuk Aswata Travel A+. Aswata juga menjual produk asuransi kecelakaan diri. Di akhir 2018, Aswata membidik premi Rp 2,1 triliun, naik 10% secara tahunan.
Asuransi Sinar Mas juga serius menggarap segmen ritel. Direktur Asuransi Sinar Mas Dumasi M. M Samosir mengatakan, sampai Juni 2018 pendapatan premi sebesar Rp 3,77 triliun. Dari nilai tersebut, kontribusi segmen korporasi 95% dan sisanya ritel.
Untuk mengenjot premi ritel, Asuransi Sinar Mas akan mengembangkan keagenan, produk baru dan layanan untuk nasabah. Perusahaan ini juga akan segera launching mobile application untuk meningkatkan penjualan dan profit.
"Jalur distribusi keagenan kami tumbuh 30% sampai pertengahan tahun ini. Namun kontribusi agen masih 5%," kata Dumasi.
Asuransi Sinar Mas sedang mendaftarkan produk baru ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Simas Mikro Autobike.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News