Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
SERANG. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk mengaku akan melakukan diversifikasi penyaluran kredit ke sektor pendapatan tetap dan komersial. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan bank dari satu sektor penyaluran kredit yaitu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Direktur Utama Bank Banten, Heru Sukanto mengatakan, sampai September 2016 hampir seluruh kredit yang disalurkan bank yaitu sebesar Rp 3,2 triliun masuk dalam sektor UMKM. Heru mengatakan untuk mengurangi risiko Bank Banten akan mengurangi penyaluran kredit UMKM dan fokus menambah kredit penghasilan tetap.
"Kami menganut prinsip jangan menempatkan investasi dalam satu keranjang," ujar Heru, Selasa, (4/10).
Heru mengatakan, walaupun akan mengurangi porsi penyaluran kredit UMKM, Bank Banten mengaku sektor tersebut masih akan menjadi mayoritas penyaluran kredit bank. Strateginya menurut Heru adalah dengan menjaring nasabah yang selama ini belum terjamah bank utamanya yang ada di Banten Selatan.
Selain itu, menurut Heru, Bank Banten juga akan melakukan kerjasama dengan Sarinah. Nantinya mitra binaan Sarinah diharapkan bisa menjadi debitur dari Bank Banten.
Sampai kuartal III yang berakhir September lalu, tercatat Bank Banten masih mengalami kerugian. Namun, menurut Heru jumlah kerugian bank membaik dibandingkan semester I-2016. Selain itu menurut Heru sampai September 2016 penyaluran kredit juga masih minus.
Pada akhir tahun, berdasarkan Rancangan Bisnis Bank (RBB) Bank Banten masih memproyeksi masih akan mengalami kerugian. Selain itu pertumbuhan kredit juga masih turun. Diharapkan secara umum bank akan mendapatkan untung pada semester 1 2017 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
