Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Edy Can
JAKARTA. Tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di perbankan menyuburkan praktik pemanfaatan jasa tenaga kontrak alias karyawan outsource di industri strategis tersebut. Dua bank kelas kakap yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri mengaku, memiliki ribuan karyawan outsource untuk mendukung kinerja operasional mereka.
Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri Ogi Prastomiyono menuturkan, saat ini pihaknya memiliki karyawan outsource sebanyak 19.000 orang. "Kami memberikan asuransi kesehatan untuk mendukung performa kerja mereka," ujar Ogi.
Tahun ini, bank berlogo pita kuning biru tersebut Mandiri membutuhkan antara 6.000-7.000 tenaga kerja. Hampir separonya, yakni sebanyak 3.200 karyawan akan diperoleh dengan rekrutan organik dan sekitar 3.000 - 4.000 tenaga kerja akan dipenuhi dari jalur outsourcing.
Sementara BRI juga memiliki kebutuhan tinggi atas tenaga outsource untuk mendukung operasional. Tahun ini saja, bank spesialis kredit usaha mikro, kecil dan menengah ini membutuhkan setidaknya 11.000 SDM baru.
Setengah dari jumlah tersebut akan direkrut melalui jalur outsourcing. Dalam perjanjian kerjasama dengan penyalur SDM, BRI mensyaratkan adanya pemberian asuransi kesehatan bagi para tenaga kerja kontrak tersebut.
Meski tidak memberikan jaminan asuransi secara langsung seperti Mandiri, BRI sudah menyiapkan cara lain demi mendongkrak kinerja para SDM kontrak ini. Yakni melalui pembukaan peluang naik tingkat menjadi karyawan tetap BRI. "Kami membuka kesempatan bagi tenaga outsource yang sudah dua tahun bekerja dengan baik, untuk menjadi karyawan tetap di BRI," ujar Sekretaris perusahaan BRI Muhamad Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
