Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) berhasil meningkatkan kualitas asetnya. Per Juni 2021, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) adan ke level 3%. Itu turun dibandingkan kuartal I yang berada di level 3,3% dan juga dari periode yang sama tahun 2020 di level 4,2%.
Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Dadi Budiana mengatakan, peningkatan kualitas aset tersebut sejalan prosedur pengelolaan risiko yang ketat yang dilakukan perseroan, serta proses collection dan recovery kredit secara disiplin.
Untuk mengantisipasi resiko NPL, bank ini sudah mengalokasikan pencadangan 177% terhadap NPL hingga Juni atau senilai Rp 6,7 triliun. Itu meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 117,2%.
Baca Juga: Akulaku siap ambil alih Bank Neo Commerce (BBYB), setelah dapat izin OJK
Untuk saat ini, Dadi menilai jumlah tersebut sudah memadai. Namun, tidak tertutup kemungkinan ditambah sesuai dengan perkembangan NPL dan perkembangan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.
"Pencadangan sebetulnya suatu proses yang berkesinambungan. Memang kadang ada yang hanya proses satu kali kalau terjadi hal yang luar biasa. Seperti pada November 2020, kami melakukan pencadangan one off dalam jumlah besar karena dampak pandemi dan tingginya restrukturisasi. Tetapi setelahnya dilakukan berkesinambungan. CKPN 177% saat ini kami rasa sudah cukup memadai. Tetapi akan terus kami kalibrasi sesuai perkembangan NPL kami," kata Dadi dalam paparan virtual, Rabu (28/7).
Dadi bilang, pihaknya akan berupaya menjaga NPL tidak menembus 3,5% meskipun kebijakan PPKM bisa mempengaruhi kualitas aset ke depan. Sampai akhir tahun, Bank Danamon menargetkan menjaga NPL di kisaran 3%-3,3%.
Adapun rasio biaya kredit atau cost of credit ratio Bank Danamon tercatat cukup stabil pada tingkat 3,9%. Outstanding kredit yang direstrukturisasi juga terus mencatatkan penurunan.
Baca Juga: Soal aturan fee MDR sebesar 0,5%, Bank Mandiri masih negosiasi dengan pihak terkait
Sementara dalam melakukan ekspansi kredit sampai akhir tahu, Bank Danamon akan fokus pada empat mesin pertumbuhan yakni lewat enterprise banking yang terdiri dari korporasi dan komersial, serta institusi keuangan, melalui Adira, Kolaborasi dengan MUFG, serta pada segmen UMKM dan konsumer.
Saat ini, porsi EG terhadap pembiayaan perseroan mencapai 43%, Adira 41%, UMKM 17% dan konsumer 8%. Bank ini melihat sektor usaha yang masih menjanjikan menjanjikan dalam penyaluran kredit adalah terkait FMCG, telekomunikasi, IT, dan sektor yang berkaitan dengan kesehatan.
Selanjutnya: Bank Banten dorong digitalisasi dan transformasi perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News