kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank DKI: IPO jangan sampai lewat 2019


Rabu, 28 Februari 2018 / 20:18 WIB
Bank DKI: IPO jangan sampai lewat 2019
ILUSTRASI. Layananan Nasabah Bank DKI


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta atau Bank DKI mengatakan tahun ini pihaknya masih melakukan kajian untuk aksi korporasi penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO).

Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan, perseroan memerlukan beberapa pertimbangan dalam menjalankan aksi tersebut.

Pasalnya, Kresno menilai tahun ini ada banyak emiten yang direncanakan akan melakukan IPO. "Kami ada pertimbangan, harus juga ada dari analis, apakah kalau IPO tahun ini harganya bagus," kata Kresno saat ditemui di Jakarta, Rabu (28/2).

Pun, dari segi kapasitas dan kesiapan sebenarnya Kresno menyebut pihaknya bisa saja melakukan IPO tahun ini. Hanya saja, bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu khawatir harga saham yang keluar saat IPO akan kurang bersaing dengan belasan perusahaan yang akan berniat IPO tahun 2018 ini.

Sementara itu, dari sisi pemegang saham dalam hal ini Pemprov DKI, Kresno bilang pihaknya sudah mendapatkan lampu hijau dari pemegang saham lewat Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Secara prinsip, pak Wagub (Sandiaga Uno) ingin arahnya ke situ. Tapi memang perlu kajian yang mendasar, kami sedang menyusun kajian itu," tutur Kresno. Melihat kondisi tahun ini, Kresno pun mengharapkan aksi korporasi tersebut bisa dilakukan selambat-lambatnya pada akhir tahun 2019 mendatang.

Nantinya, dana yang diperoleh lewat penawaran saham perdana tersebut akan digunakan untuk memperkuat sisi permodalan perseroan. "Kalau secara modal inti, kami sudah di BUKU III karena modal kami sudah Rp 5 triliun," jelasnya.

Sebagai tambahan informasi saja, berdasarkan laporan keuangan bulan Desember 2017 (unaudited) Bank DKI membukukan laba sebesar Rp 719,26 miliar atau naik 11,5% secara tahunan atau year on year (yoy). Tahun ini perseroan menarget laba dapat tumbuh di level 10% dengan proyeksi kredit tumbuh 12,34% tahun ini.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×