Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Seperti bank kecil lainnya, porsi dana pihak ketiga (DPK) di Bank ICBC Indonesia masih didominasi oleh dana mahal alias deposito. Di kuartal I-2014, deposito Bank ICBC Indonesia mencapai Rp 19,08 triliun atau 80,33% dari total DPK.
Berdasarkan laporan keuangan di Kuartal I 2014, total DPK Bank ICBC Indonesia mencapai Rp 23,75 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian besar porsinya adalah deposito sebesar Rp 19,08 triliun. Sementara dana murah yakni giro hanya Rp 2,70 triliun dan tabungan hanya Rp 1,97 triliun. Sehingga porsi giro dan tabungan hanya 11,36% dan 8,29% dari total DPK.
Kondisi ini belum banyak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. DPK Bank ICBC Indonesia di kuartal I-2013 mencapai Rp 21,71 triliun. Dari jumlah tersebut porsi deposito bahkan 86,27% dari total DPK atau Rp 18,73 triliun. Sementara porsi giro dan tabungan sebesar Rp 2,08 triliun dan Rp 907,94 miliar. Jumlah itu sekitar 9,58% dan 4,14% dari total DPK.
Menurut Rolyta Manullang, Direktur Bank ICBC Indonesia, kenyataan ini disadari oleh pihak manajemen. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah, terutama untuk dana murah current account saving account (CASA). "Salah satunya dengan menambah jumlah anjungan tunai mandiri (ATM) kami di 22 kantor cabang di Indonesia," kata Rolyta di Jakarta, belum lama ini. Diharapkan jumlah nasabah yang berminat menabung akan semakin banyak.
Dari jumlah ATM ICBC Indonesia saat ini seluruhnya 25-26 ATM. "Tahun ini sedang kami lipat gandakan jumlahnya. Cuma saya belum tahu target pertumbuhan CASA tahun ini," kata Yensen Aliamin, Head Card Center Bank ICBC Indonesia, dalam kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
