CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Bank Jateng Kantongi Laba Usaha Rp 1,77 Triliun Pada 2021


Minggu, 16 Januari 2022 / 21:29 WIB
Bank Jateng Kantongi Laba Usaha Rp 1,77 Triliun Pada 2021
ILUSTRASI. Bank Jateng.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SEMARANG. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatat kinerja cemerlang. Sepanjang tahun 2021, laba usaha Bank Jateng tumbuh 14,71% menjadi Rp 1,77 triliun.

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menuturkan, Bank Jateng tetap mampu menunjukkan pertumbuhan, kendati masih mengalami dampak pandemi virus Covid-19. Penyaluran kredit tumbuh 2,78% yoy menjadi Rp 52,53 Triliun, dan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 10,80% yoy menjadi Rp 65,35 Triliun. 

"Total aset Bank Jateng juga meningkat 9,76% menjadi Rp 80,17 Triliun. Saat ini, Bank Jateng dalam kondisi yang baik, sehat dan terus bertumbuh," terang Supriyatno dikutip dari situs resmi Bank Jateng, Minggu (16/1). 

Pada periode yang sama, rasio keuangan Bank Jateng menunjukkan kinerja yang semakin solid. Rasio dana murah (CASA) terhadap DPK meningkat dari 53,59% pada Desember 2020 menjadi 56,93%. 

Bank Jateng juga mampu meningkatkan pengelolaan operasional dengan semakin efisien, yang tercermin dari penurunan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 76,42%.

Baca Juga: BI Fast Pangkas Tarif Transfer, Bankir Yakin Pendapatan Berbasis Komisi Tetap Tumbuh

Rasio penyaluran kredit terhadap DPK atau LDR (loan to deposit ratio) meningkat dari 71,53% pada akhir 2020 menjadi 80,38%, yang menunjukkan semakin meningkatnya fungsi intermediasi oleh Bank Jateng untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui penyaluran kredit.

Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) berhasil diturunkan dari 3,52% pada Desember 2020 menjadi 3,17% dan masih di bawah batasan sesuai ketentuan otoritas maksimal 5%. "Berkat kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, termasuk pengawasan oleh OJK, Bank Jateng sejak tahun 2018 mampu mempertahankan predikat sebagai bank sehat,'' ungkapnya. 

Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, Bank Jateng aktif berperan dalam mendorong kegiatan usaha produktif, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Jateng telah menyalurkan KUR hingga Rp 4,51 Triliun atau tumbuh 70,45% yoy. Keberhasilan penyaluran KUR tersebut didukung dengan keberadaan 94 unit layanan mikro (ULM) yang tersebar di seluruh Jawa Tengah.

Bank Jateng juga mendapatkan kepercayaan pemerintah melalui Penempatan Uang Negara (PUN) sebesar Rp 2 Triliun, yang telah disalurkan kepada lebih dari 45.104 nasabah dengan total outstanding lebih dari Rp 7,01 Triliun.

Baca Juga: Gandeng 38 Bank, BP Tapera Salurkan KPR FLPP Senilai Rp 23 Triliun

Bahkan hasil kajian atas penyaluran kredit tersebut menunjukkan bahwa perubahan kegiatan investasi dan konsumsi yang berasal dari kredit Bank Jateng tersebut telah menghasilkan dampak ekonomi sebesar 7,9 kali, sehingga mempercepat kegiatan pemulihan ekonomi nasional.

"Dukungan bagi pelaku UMKM di Jawa Tengah, juga dilakukan melalui UMKM Expo, pelatihan dan pendamping melalui co-working space, bantuan pemasaran dan lainnya," terangnya. 

Untuk membantu permodalan, Bank Jateng juga telah meluncurkan layanan Kredit Lapak yang menyasar para perempuan pedagang pasar tradisional. Cicilan kredit yang ringan dan tanpa jaminan itu, diharapkan bisa ikut menggerakkan roda perekonomian Jawa Tengah.  

Sementara, bagi pelaku UMKM pemula (startup), Bank Jateng telah menyalurkan KMJ Milenial dengan bunga rendah dan syarat yang mudah. Sampai akhir Desember 2021, telah tersalur KMJ Milenial kepada 258 debitur senilai Rp 5,3 Miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×