Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank kecil berniat menambah modal. Selain memperkuat sisi permodalan, penambahan modal ini juga untuk menopang rencana ekspansi.
Lagi pula, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengimbau kepada bank kecil yakni Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan BUKU II agar menambah modal guna mengembangan teknologi perbankan digital (digital banking).
Salah satu bank yang telah berniat menambah modal, yakni PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE). Bank ini akan menambah modal sebanyak Rp 300 miliar hingga akhir tahun 2018.
Direktur Utama BKE Sasmaya Tuhuleley menuturkan, dari total rencana penambahan modal tersebut setidaknya sebanyak Rp 63 miliar telah masuk ke dalam struktur permodalan. Sementara sisanya sebanyak Rp 237 miliar akan disetor sebelum tahun 2018 berakhir.
Wajar bila BKE membutuhkan tambahan modal, pasalnya per akhir September 2018 lalu rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) BKE terbilang tipis di level 15,8%.
Dus, bila seluruh rencana tambahan modal berjalan mulus maka pada akhir tahun CAR perseroan ini akan menjadi di level aman di kisaran 20%.
"CAR BKE posisi September 2018 15,8%. Rencana penambahan modal sebelum akhir tahun Rp 300 miliar dan sudah Rp 63 miliar disetor," tuturnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/10).
Lebih lanjut, Sasmaya menyebut, penambahan modal ini akan digunakan salah satunya untuk mengembangkan digital banking. Antara lain dengan memaksimalkan kerjasama antara BKE dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Sementara alokasi modal lainnya, akan diperuntukan guna menggenjot ekspansi kinerja perusahaan. Terutama dari sisi pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) serta penyaluran kredit.
Sekadar informasi, dalam laporan keuangan per Agustus 2018, kredit BKE tumbuh 13,78% secara year on year (yoy) menjadi Rp 3,22 trilliun, dibandingkan tahun lalu Rp 2,83 triliun.
Sedangkan DPK tercatat sebesar Rp 3,33 triliun tumbuh 11% yoy dari Rp 3 triliun di periode sama tahun 2017. Adapun, total aset tercatat Rp 4,21 triliun, tumbuh 15,34%. Namun laba BKE hanya Rp 13,2 miliar, turun sebanyak 2,72% yoy dari Rp 13,57 miliar di periode Agustus 2017.
Dilihat dari sisi rasio keuangan pada Agsutus 2018, CAR BKE tercatata 15,14%, ROA 0,64%, ROE 7,33%, NIM 5,29%, dan LDR 96,46%. Sedangkan NPL gross mencapai 3,9% dan NPL net sebesar 1,87%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News