kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.401   -17,00   -0,10%
  • IDX 7.534   69,22   0,93%
  • KOMPAS100 1.064   14,61   1,39%
  • LQ45 799   11,67   1,48%
  • ISSI 255   1,27   0,50%
  • IDX30 416   4,73   1,15%
  • IDXHIDIV20 475   4,19   0,89%
  • IDX80 120   1,66   1,40%
  • IDXV30 124   1,03   0,84%
  • IDXQ30 133   1,66   1,26%

Bank Mandiri Taspen Sebut Payment ID Berpotensi Tekan Kredit Macet


Selasa, 05 Agustus 2025 / 09:42 WIB
Bank Mandiri Taspen Sebut Payment ID Berpotensi Tekan Kredit Macet
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri Taspen (Mantap) Cikini Jakarta, Rabu (6/2). pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/02/2019. Bank Mandiri Taspen memandang rencana penerapan Payment ID sebagai langkah strategis dalam memperkuat integrasi dan transparansi


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Taspen atau Bank Mantap memandang rencana penerapan Payment ID sebagai langkah strategis dalam memperkuat integrasi dan transparansi. Dengan transparansi ini, Payment ID berpotensi untuk membantu mengurangi risiko kredit macet.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) bakal memulai uji coba program besutan barunya, Payment ID, pada 17 Agustus 2025 nanti. Program ini nantinya akan menjadi sebuah pengembangan sistem dan infrastruktur payment yang dirancang untuk mencatat riwayat transaksi keuangan masyarakat secara rinci.

Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama menyampaikan jika konsolidasi riwayat transaksi lintas kanal menjadi satu identitas terpusat sebagai single source of truth akan memberikan kemudahan bertransaksi sekaligus meningkatkan rasa aman dan kepercayaan nasabah terhadap layanan digital.

Baca Juga: Laba Mark Dynamics (MARK) Turun 10,82% pada Semester I 2025

"Inisiatif ini sejalan dengan strategi transformasi digital Mandiri Taspen, di mana pemanfaatan data yang terintegrasi menjadi landasan untuk menghadirkan layanan dan produk yang lebih relevan," kata Maswar kepada Kontan, Senin (4/8).

Lebih lanjut, Maswar juga menyampaikan jika implementasi Payment ID berpotensi menjadi instrumen penting dalam memperkuat kualitas penilaian kelayakan kredit. 

Menurutnya, dengan adanya single source of truth terkait profil dan riwayat transaksi individu, perbankan dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif dan akurat mengenai perilaku keuangan calon debitur. 

"Transparansi ini akan membantu proses pengambilan keputusan kredit yang lebih tepat, sekaligus meningkatkan efektivitas deteksi dini terhadap potensi risiko kredit bermasalah," tegasnya.

Terakhir dia mengatakan bagi Mandiri Taspen, informasi yang lebih terintegrasi ini dapat menjadi dasar untuk memperkuat strategi mitigasi risiko sekaligus mendorong pertumbuhan portofolio kredit yang sehat dan berkelanjutan. 

Dia meyakini, jika diimplementasikan secara konsisten dan didukung oleh sinergi antara regulator dan pelaku industri, Payment ID akan memberikan kontribusi nyata terhadap stabilitas dan ketahanan sektor perbankan nasional.

"Kami optimistis implementasi Payment ID akan memberikan nilai tambah signifikan bagi nasabah," pungkasnya.

Sekedar info, Payment ID bakal mulai diuji coba oleh Bank Indonesia (BI) pada 17 Agustus 2025. Program ini nantinya bakal menjadi sebuah pengembangan sistem dan infrastruktur payment yang dirancang untuk mencatat riwayat transaksi keuangan masyarakat secara rinci.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham ASSA, BDKR & SSIA, Selasa (5/8)

Selanjutnya: Pendapatan Bisnis Energi Hijau Meroket 440%, TOBA Makin Yakin Transformasi Bisnis

Menarik Dibaca: Awas! Bibit Siklon Tropis 90S Picu Gelombang Laut hingga 6 Meter di Perairan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×