Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Demi meningkatkan penghimpunan dana murah, perbankan rela memberikan gimmick berupa hadiah bagi yang menabung. Dengan jumlah tabungan khusus dan ditahan dengan jangka waktu tertentu, bank menjanjikan hadiah seperti gadget terbaru.
Salah satu bank yang menawarkan program khusus ini adalah PT Bank Mega Tbk (MEGA). Bank milik taipan Chairul Tanjung ini memberikan hadiah bagi nasabah yang menabung di Mega Rencana. Untuk mendapatkan hadiah, dana yang diharapkan tersimpan bervariasi. Tabungan terendah untuk ditahannya yaitu Rp 22 juta selama 10 tahun. Dan tertinggi yaitu Rp 1 miliar untuk disimpan dalam 3 bulan.
"Malah ada yang mengambil 3 bulan. Ditarik, nanti mengambil lagi supaya dapat hadiah," ucap Direktur Utama Bank Mega yang baru terpilih, Kostaman Thayib, Rabu, (17/4). Dikatakannya bahwa gimmick ini cukup memiliki banyak peminat. Namun, ia mengaku tak ingat berapa nasabah dan dana yang sudah tersimpan dari program beri hadiah tersebut.
Meski begitu, bisa dikatakan salah satu cara utama Bank Mega untuk mengumpulkan dana murah. Pasalnya, tahun lalu dana murahnya menurun 9,3% dari Rp 23 triliun ke posisi Rp 20,9 triliun. Kreditnya pun jatuh 15,1% dari Rp 31,8 triliun menjadi Rp 27 triliun. Padahal, dana murah yang ditahan merupakan salah satu sumber pendanaan bagi bank untuk menyalurkan kredit.
Tahun ini, Bank Mega menargetkan dana murahnya tumbuh 19,6% menjadi Rp 25 triliun. Sehingga kredit yang disalurkan pun dapat naik 25,9% menjadi Rp 34 triliun.
Selain Bank Mega, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) juga menggunakan cara tersebut untuk menjaring nasabah. “Pastinya itu strategi. Hasilnya Alhamdulillah,” ucap Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi, dalam pesan singkatnya KONTAN, Kamis, (18/4).
Dengan menabung minimal Rp 16 juta untuk ditahan selama 6 tahun, bank ini memberi iming-iming Samsung Galaxy S3 Mini. Jenis dan periode hadiah yang dijanjikan pun beragam. Nasabah bisa juga menahan dananya selama setahun dengan jumlah Rp 223 juta untuk mendapatkan New iPad 4.
Tahun lalu, dana murah bank yang berlogo pohon beringin ini tumbuh 14,9%. Pada 2011, giro dan tabungan yang dikumpulkan yaitu Rp 18,7 triliun lalu hingga akhir 2012 naik menjadi Rp 21,5 triliun.
Namun kredit yang disalurkan tak maksimal. Bukopin mencatat pertumbuhan kredit di bawah rata-rata industri yaitu hanya 10,5% dari Rp 38,7 triliun menjadi Rp 42,8 triliun. Meski begitu, tahun ini Bukopin menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kreditnya masing-masing mampu tumbuh sekitar 25%.
Persaingan dana murah sangat ketat
Ekonom Universitas Indonesia Telisa Falianti menilai, pemberian hadiah ini terjadi karena tingginya persaingan dana di antara berbagai bank. Namun dampaknya, hal ini bisa meningkatkan biaya dana atau cost of fund. “Maka dari itu, Bank Indonesia (BI) sempat mau mengatur masalah hadiah perbankan. Tapi tidak jadi, takut dikira terlalu mengatur,” sebutnya pada KONTAN, Kamis, (18/4).
Sebelumnya, Ketua Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) Gatot. M Suwondo pun menyatakan bahwa pemberian gimmick hadiah dapat meningkatkan biaya dana. Ini merupakan salah satu alasan yang membuat Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) tinggi.
Ekonom Universitas Gadjah Mada Tony A. Prasetyantono menyebut bahwa ke depannya, masyarakat akan menabung tanpa iming-iming hadiah. “Di negara-negara maju, tak ada gimmick seperti ini,” katanya kepada KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News