kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,65   -5,64   -0.62%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Neo Commerce (BBYB) Akan Rights Issue Lagi pada 2022, Bidik Dana Rp 5 Triliun


Rabu, 29 Desember 2021 / 21:10 WIB
Bank Neo Commerce (BBYB) Akan Rights Issue Lagi pada 2022, Bidik Dana Rp 5 Triliun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) akan kembali melakukan penambahan modal tahun depan dengan hak memesan efek terlebuh dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan membidik dana segar sebesar Rp 5 triliun. 

Tjandra Gunawan, Direktur Utama Bank Neo Commerce mengatakan, rights issue tersebut direncanakan akan digelar pada kuartal I 2022. Penambahan modal itu dilakukan sejalan dengan pertumbuhan bisnis perseroan dan prediksi perseroan bahwa digitalisasi di Indonesia akan semakin masif ke depan.

"Kami bukannya hobby membesarkan capital. Tapi rencana rights issue ini karena sejalan dengan pertumbuhan bisnisn kami dan  kami prediksi 2022-2023 akan terjadi lebih masif lagi digitalisasi di Indonesia," kata Tjandra dalam paparan publik, Rabu (29/12).

Sementara pada awal Desember ini, bank berkode saham BBYB ini baru saja menyelesaikan rights issue. Aksi korporasi itu tercatat sukses dimana tercatat kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 400% hingga 679 juta saham atau setara Rp 882,5 miliar.

Dalam rights issue itu, Bank Neo Commerce menawarkan sebanyak 1.927.162.193 saham dengan nilai pelaksanaan Rp 1.300 untuk setiap saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana Rp 2,5 triliun. Alhasil, perseroan telah memenuhi aturan modal inti minimun yang ditetapkan regulator.

Baca Juga: Menakar Prospek Saham Bank Kecil di Tengah Gencarnya Aksi Berburu Dana

Pasca rights issue itu, kepemilikan Akulaku Silver Indonesia di BBYB menjadi 24,98%, PT Gosco Capital 15,64%, Yellow Brick Enterprice Ltd 5,17%, Rockcore Financial technologi 6,12% dan publik 48,08%.

Sekitar 50%-60% dari dana rights issue tahun ini akan digunakan untuk secbagai capex. Tjandra bilang, Bank Neo Commerce akan terus memastikan aplikasi digotalnya cukup baik dari sisi fitur dan bisa tetap bisa mengakomodasi ketika digunakan oleh nasabah secara bersamaan ke depan. 

Saat ini, jumlah user aplikasi digital Bank Neo Commerce per November mencapai 12,7 juta dan diperkirakan akan mencapai 13,3 juta hingga akhir tahun. Sementara tahun depan ditargetkan bisa bertambah 15 juta sehingga pada akhir 2022 jumlhanya akan mencapai 28 juta.  Peningkatan user ini diperkirakan akan mendorong peningkatan dana murah BNC ke depan. 

Sejak Maret 2021, Bank Neo Commerce telah meluncurkan fitur-fitur baru di aplikasinya. Salah satunya sudah tersedia fitur Neosend yang memungkinkan transfer antara bank tanpa biaya. 

Bank Neo Commerce juga telah meluncurkan digital lending pada November 2021 lalu bekerjasama dengan Akulaku di aplikasi fitech tersebut. 

"Pada pertengahan atau akhir januari 2022, digital lending ini  akan hadir di aplikasi Neo Commerce," kata  Tjandra. Digital lending ini akan menyasar segmen UMKM. 

Ke depan, Bank Neo Commerce akan menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam mendorong penyaluran kredit melalui pola channeling. Dengan begitu, perseroan tidak hanya bergantung pada ekosistem Akulaku dalam mendorong kredit.

Baca Juga: Oversubscribed, Bank Neo Commerce (BBYB) Raup Dana Rp 2,5 Triliun dari Rights Issue

Hingga kuartal III 2021, BNC masih mencatatkan rugi sejalan dengan besar investasi yang digelontorkan perseroan dalam melakukan transformasi menjadi bank digital. Tjandra mengatakan, pihaknya memperkiraan baru bisa mengantongi keuntungan pada tahun 2023. 

Bank Neo Commerce telah mengangkap direktur baru melengkapi susunan direksi yang sudah. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang digelar pada Senin (29/12) mengangkat  Ricko Irwanto sebagai Direktur Risiko dan Kepatuhan menggantikan Hardono Budi Prasetya yang telah berpulang pada 30 Juni silam.

Ricko Irwanto merupakan sosok dengan pengalaman 25 tahun di dunia perbankan nasional, terakhir Ricko tercatat sebagai Direktur Kepatuhan di PT Bank MNC Internasional Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×