Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto
KUPANG. Direktur Utama Bank NTT, Daniel Tagu Dedo mengatakan dalam tahun 2016 bank milik rakyat dan pemerintah daerah setempat masuk pasar modal dengan target menerbitkan obligasi atau surat utang berkisar antara Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun.
"Bank NTT siap masuk Pasar Modal dengan target awal menerbitkan Obligasi Rp 1 triliun-Rp 2 triliun sebagai ekspansi bisnis untuk menghimpun dana dari luar masuk ke NTT. Karena Bank tidak mungkin bertahan dengan dana dari pihak ketiga (DPK) untuk pengembangan bisnis," katanya di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu terkait harapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan program obligasi daerah dapat diluncurkan dalam tahun ini (2016) setelah membahasnya bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negari dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Meskipun katanya total DPK seluruh bank di NTT sekira Rp 23 triliun per akhir 2015.
Dari jumlah itu, Bank sendiri memiliki DPK mencapai Rp 7,54 triliun atau mengalami kenaikan 20,29% dibanding tahun 2014 yakni Rp 6,27 triliun.
Namun kata dia pihaknya tidak bisa terus bergantung pada dana tersebut untuk pengembangan bisnis bank ke depan.
"Harus ada terobosan baru yakni dengan cara membawanya dari pasar modal. Ini sangat efektif untuk percepat pertumbuhan ekonomi di NTT," katanya.
Ia mengatakan harusnya pada 2015, Bank NTT sudah masuk pasar modal namun kondisi ekonomi belum memungkinkan.
"Baru tahun ini (2016) sudah sangat siap. SDM kita sudah siap untuk masuk ke pasar modal. Pemegang saham menyerahkan kepada manajemen untuk melaksanakan rencana bisnis ini," katanya.
Dia mengatakan, kredit mencapai Rp 6,6 triliun.
Selisih antara DPK dan kredit tidak mencapai Rp1 triliun sehingga menurut tidak cukup untuk rencana bisnis Bank NTT ke depan.
Karena itu masuk ke pasar modal menjadi pilihan tepat untuk menghimpun dana.
Dirinya optimistis, masuknya Bank NTT di pasar modal tahun ini akan menghimpun dana yang cukup besar guna mendukung rencana bisnis Bank NTT.
Beberapa program strategis Bank NTT tahun depan antara lain branchlessbanking/Lakupandai sebanyak 300 agen, menguatkan permodalan Bank NTT lewat perubahan modal dasar menjadi Rp 2 triliun dan membangun sinergi untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi lewat migrasi core banking.
Pada kesempatan itu, Tagu Dedo juga menjelaskan mengenai kinerja Bank NTT hingga akhir 2015 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.
Aset mengalami pertumbuhan sebesar 44,03% yaitu dari Rp 8,2 triliun pada akhir Desember 2014 naik menjadi Rp 11,9 triliun.
Dana pihak ketiga mengalami pertumbuhan 20,29% yaitu dari Rp 6,27 triliun menjadi Rp 7,54 triliun.
Kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 20,29% yakni dari Rp 5,5 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp 6,61 triliun.
"Laba kita prediksi sampai akhir Desember 2015 mencapai Rp 380 miliar. Tahun lalu laba Bank NTT mencapai Rp 244 miliar atau mengalami kenaikan lebih dari 34%,@ katanya.
Sementara itu modal inti mencapai Rp 1,23 triliun yang menjadikan Bank NTT sebagai bank buku dua.
Modal inti ini terdiri dari modal disetor mencapai Rp 973 miliar dan cadangan sebesar Rp 257 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News