Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk enggan buka-bukan terkait debitur Garansindo yang menjadi salah satu penyebab kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) di bank berkode emiten BNLI ini.
Richele Maramis, Head Corporate Affairs Bank Permata mengatakan, manajemen tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai debitur tersebut karena terkait kerahasiaan nasabah. “Seperti laiknya transaksi dan proses antar nasabah dan bank,” ujar Richele kepada KONTAN, Senin (28/3).
Namun, Richele memberikan informasi secara umum bahwa Bank Permata terus melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengelola kualitas aset. Di antaranya melalui proses restrukturisasi dan rehabilitasi proaktif.
Selain itu, manajemen juga mulai melakukan proses likuidasi dan tindakan hukum terhadap sebagian dari portofolio NPL Bank. Tindakan-tindakan tersebut untuk memastikan bank dapat bertumbuh lebih kuat pada tahun ini. Sebagai hasilnya, Bank Permata telah membukukan laba bersih Rp 214 miliar pada Februari 2017.
Hingga akhir 2016, NPL Bank Permata sebesar 8,83% atau naik 609 basis poin secara tahunan. Salah satu sumber kenaikan NPL Bank Permata berasal dari debitur yakni Garansindo.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengatakan, Garansindo merupakan perusahaan importir mobil mewah. Irwan bilang, nilai kredit bermasalah Garansindo di bawah Rp 1,2 triliun.
Mengutip situs resmi, Garansindo menjual mobil mewah semisal Alfa Romeo dan Ducati Scrambler. Manajemen Garansindo juga hanya menjawab singkat pertanyaan KONTAN.
“Saya belum mengetahui terkait (pembiayaan Garansindo dari Bank Permata),” ujar Teleng Antariksa, Community & DRE Assistant Manager PT Garansindo Euro Sport.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
