Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
MALANG. Bisnis Laku Pandai memasuki babak baru. Ibarat bayi, program besutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang lahir akhir 2014 ini mulai masuk tahap belajar jalan.
Sebentar lagi, produk Laku Pandai bakal bertambah yakni menyalurkan kredit ke nasabah. Sejak meluncur, program ini hanya menawarkan produk berbasis simpanan.
Di produk kredit, tugas agen Laku Pandai sebatas memberikan referensi kepada bank mengenai profil nasabah yang layak dapat pinjaman bank. Dengan kata lain, agen Laku Pandai hanya jadi perpanjangan tangan bank untuk memproses pengajuan kredit.
Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan OJK, menyampaikan, bank tidak perlu meminta izin khusus untuk menyalurkan kredit melalui agen Laku Pandai. Sebab, aturan OJK tentang Laku Pandai sudah mencantumkan penyaluran kredit sebagai salah satu produk program yang populer dengan sebutan branchless banking ini.
Alhasil, seluruh bank yang sudah mengantongi izin menjalankan Laku Pandai otomatis berhak menawarkan kredit lewat agen-agennya. Selanjutnya, bank cukup melaporkan kepada OJK terkait pemberian kredit kepada nasabah Laku Pandai. "Pengawasan biasa saja, tidak perlu secara khusus," kata Nelson kepada KONTAN, Ahad (29/8).
Bank berminat
Sejumlah bank berminat menjajal peruntungan di produk kredit Laku Pandai. Saat ini, baru Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang sudah menawarkan kredit melalui agen Laku Pandai mereka yang bernama BRILink.
Hari Siaga, Sekretaris Korporasi BRI, mengatakan, agen BRILink melayani kredit secara referal. Artinya, calon debitur menyerahkan permohonan kredit melalui agen BRILink untuk selanjutnya diserahkan ke BRI Unit atau Teras BRI terdekat.
Jadi, proses kredit tetap dilakukan oleh BRI Unit atau Teras BRI. "Besaran kredit berdasarkan kelayakan usaha nasabah," ujar Hari. Per Juni 2016, jumlah agen BRILink sebanyak 65.341 orang, dengan nilai transaksi mencapai Rp 50,8 triliun atau setara
35,2 juta kali transaksi.
Achmad Nusjirwan Sugondo, Head of Product PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), bilang, banknya tengah mengkaji rencana penyaluran kredit melalui Laku Pandai. Sebagai tahap awal, BTPN akan melakukan uji coba akhir tahun nanti.
Nantinya, pinjaman diberikan melalui rekening basic saving account layanan Laku Pandai yakni BTPN Wow. BTPN berencana menyalurkan kredit mikro. "Jumlah kreditnya di bawah Rp 10 juta," ucap Achmad.
Bob T. Ananta, Direktur Perencanaan dan Operasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), menuturkan, banknya juga tertarik mengucurkan kredit Laku Pandai. Tapi, BNI masih fokus mengembangkan layanan setor tunai serta pembayaran seperti listrik. Bank pelat merah ini memiliki lebih dari 10.000 agen, dengan target 30.000 agen di akhir 2016.
Sejatinya, sejak diluncurkan, Program Laku Pandai belum mampu unjuk gigi. Per Juni 2016 lalu, simpanan Laku Pandai baru Rp 63,7 miliar dari total 13 bank peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News