Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS) sepanjang tahun 2018 membukukan laba bersih sebesar Rp 438,72 miliar atau tumbuh 22,62% secara year on year (yoy).
Direktur BWS I Made Mudiastra mengatakan pencapaian tersebut sudah melebihi target yang ditetapkan pada awal tahun 2018 yaitu di kisaran 8%-11%.
Pertumbuhan laba tersebut diiringi dengan peningkatan aset perusahaan yang tercatat mencapai Rp 29,63 triliun atau meningkat 9,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 27,09 triliun. Jumlah ekuitas BWS pada tahun 2018 juga tercatat naik tipis 7,26% menjadi Rp 6,55 triliun. Seluruh pencapaian tersebut menurut perusahaan melebihi ekspektasi yang dipatok sebesar 9-11% tahun lalu.
Kenaikan aset utamanya ditopang dari realisasi kredit tahun 2018 lalu yang mencapai Rp 22,29 triliun atau meningkat 19,51% dari periode tahun 2017 Rp 18,65 triliun.
Meskipun kredit naik cukup tinggi, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) justru menurun 9,09% secara yoy menjadi Rp 15,39 triliun per akhir Desember 2018. Sementara dari sisi rasio, peningkatan terjadi dari sisi margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) menjadi 5,04% dari tahun sebelumnya 4,86%.
"NIM meningkat salah satunya karena kredit kami kombinasi dari rupiah dan valuta asing (valas) sehingga lebih murah," katanya di Jakarta, Kamis (28/3).
Selain itu, BOPO juga turun dari 73,05% menjadi 70,39% sementara NPL meningkat tipis dari 0,9% menjadi 1,08%.
Tahun ini, Bank Woori Saudara menargetkan pertumbuhan kredit, laba bersih dan DPK akan berada di kisaran 10%. Untuk mencapai target tersebut pihaknya akan fokus menyalurkan kredit ke segmen korporasi dan usaha kecil menengah (UKM).
Di tahun ini, BWS juga akan mulai memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) setelah bekerjasama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
"Kondisi persaingan agak ketat, tapi rata-rata kami bisa dapatkan 10% hampir di semua," imbuhnya.
Manajemen juga menegaskan tahun ini Bank Woori Saudara tidak berencana melakukan aksi korporasi lantaran struktur permodalan masih cukup kuat untuk menopang bisnis. Terbukti dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada di posisi 23,04% akhir 2018 lalu.
Meski begitu, CAR tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang menyentuh 24,86%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News