Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Lambatnya penurunan bunga kredit masih menjadi sorotan. Meski beberapa jenis kredit sudah mencatat penurunan bunga, namun beberapa jenis kredit justru mengalami kenaikan.
Dalam Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) pada November, Bank Indonesia (BI) menyatakan rata-rata bunga kredit konsumsi selama September naik sekitar lima basis poin (bps). Jadi, rata-rata bunga kredit konsumsi perbankkan sebesar 16,67%.
Bila dihitung selaras dengan penurunan BI rate atau suku bunga acuan yang sudah turun 275 bps sejak September 2008, bunga kredit konsumsi naik 80 bps. Sementara jenis kredit lain, seperti kredit modal kerja, baru turun sebesar 12 bps menjadi rata-rata 14,17%.
Adapun kredit investasi naik 24 bps menjadi rata-rata 13,2%. Bila dihitung hanya selama September, kredit modal kerja tercatat turun 13 bps.
Para bankir mengaku heran dengan catatan bunga versi BI. "Di bank kami, kredit konsumsi sudah banyak turun, misalnya bunga kredit pemilikan rumah (KPR)," ujar EVP Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S. Nasution.
Di Bank Mandiri, bunga kredit KPR saat ini adalah 10,25% efektif. "Kami sudah menurunkan bunga kredit sebanyak empat kali sepanjang 2009 ini," katanya.
Direktur Retail Banking Bank CIMB Niaga Suhaimin Djohan juga kaget dengan perhitungan bunga BI. "Jika rata-rata bunga kredit konsumsi sebesar 16,67%, itu tinggi sekali. Di bank kami, bunga kredit konsumsi sudah jauh di bawah itu," katanya.
Untuk permohonan KPR baru, CIMB Niaga mengenakan bunga sekitar 9,9% . "Rata-rata bunga KPR 11,1%," ujar Suhaimin. Bunga kredit konsumsi lainnya, seperti kredit kepemilikan mobil di CIMB Niaga, saat ini juga sudah melandai di kisaran 12%.
Di Bank Panin, bunga kredit konsumsi juga sudah merosot. Wakil Direktur Utama Roosniati Salihin mengungkapkan, bunga KPR yang dipasang Bank Panin sudah kompetitif, yakni sekitar 9,9% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News