Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia atau Allianz Indonesia menyatakan banyaknya bencana alam pada awal tahun ini tak berdampak signifikan terhadap klaim asuransi harta benda. Head of Commercial Underwriting Allianz Utama Indonesia Datien Widyastuti mengatakan asuransi harta benda tercatat memiliki rasio klaim di bawah 10% hingga Maret 2024.
"Bencana alam yang terjadi di Indonesia sampai saat ini belum mengalami dampak terhadap lini bisnis harta benda di Allianz," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4).
Untuk proyeksi tahun ini, Datien melihat bisnis asuransi harta benda memiliki prospek yang baik. Ini karena kesadaran masyarakat yang makin meningkat dalam membeli perlindungan asuransi terhadap aset mereka untuk makin terlindungi dari berbagai risiko, seperti bahaya kebakaran dan bencana alam.
Baca Juga: Allianz Indonesia Proyeksikan Distribusi Keagenan dan Bancassurance Tumbuh Positif
Datien menerangkan risiko yang terjadi akibat bencana alam dapat terjadi di waktu yang tidak terduga. Oleh karena itu, dia bilang asuransi harta benda menjadi solusi yang dapat menjawab kebutuhan perlindungan masyarakat terhadap aset yang dimiliki.
"Melalui pembelian asuransi harta benda, nasabah mampu mendapatkan manfaat jaminan perlindungan aset yang komprehensif dengan cakupan luas sesuai dengan harga yang sangat kompetitif," katanya.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi harta benda mencapai Rp 26,48 triliun sepanjang 2023. Selain itu, asuransi harta benda masih menduduki posisi pertama untuk pangsa pasar terbanyak pada pencatatan premi. Adapun klaim asuransi harta benda pada 2023 mencapai Rp 6,84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News