kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BI belum diskusikan redenominasi dengan pemerintah


Kamis, 19 Agustus 2010 / 08:41 WIB
BI belum diskusikan redenominasi dengan pemerintah


Reporter: Ruisa Khoiriyah |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah menggulirkan wacana penyederhanaan nominal mata uang atau yang beken disebut redenominasi mata uang. Sontak, wacana tersebut mengundang reaksi publik yang ramai. Ada yang pro, ada pula yang kontra.

Bank sentral mengakui, sejauh ini belum pernah mendiskusikan rencana besar tersebut dengan pemerintah. Namun, BI memilih langsung melempar wacana tersebut ke publik. Mengapa demikian?

BI menjelaskan, langkah melempar wacana langsung ke publik soal redenominasi tersebut meski belum mendiskusikannya dengan pemerintah, memang ditujukan untuk mengetes kedalaman air di laut alias reaksi publik.

"Ini kan untuk mengetes reaksi masyarakat tentang rencana tersebut, dan ternyata reaksinya positif," kata Deputi Gubernur BI Budi Rochadi di Jakarta, Rabu malam (18/8).

Bahkan, setelah menggulirkannya beberapa pekan silam, BI sampai kini belum pernah secara khusus membicarakan rencana ini dengan pemerintah. "Kami ada forum konsultasi rutin BI dan pemerintah, namun dalam forum tersebut belum pernah dibahas soal rencana redenominasi ini," imbuhnya.

Namun, BI menegaskan kesiapannya untuk memaparkan rencana redenominasi tersebut kepada pemerintah, dalam hal ini Presiden "Kami siap, baru meminta waktu bicara dengan presiden. Kapan itu? Belum ditentukan," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×