Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) belum akan menetapkan target aset perbankan syariah nasional tahun depan. Pasalnya, bank sentral melihat sampai saat ini situasi perekonomian masih belum sepenuhnya normal walaupun perbankan konvensional tetap berhasil mengail laba.
"Agak repot jika kami patok target asetnya berapa untuk tahun depan. Soalnya, perbankan konvensional yang menjadi pembandingnya masih relatif stagnan pertumbuhannya," ujar Ramzi A.Zuhdi, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Sejauh ini, menurut Ramzi, BI masih membebani target pertumbuhan untuk bank-bank syariah, baik bank syariah umum maupun unit usaha syariah (UUS) sebesar 30% hingga 35% per tahun.
Sementara soal banyaknya investor asing yang hendak menanamkan modalnya di perbankan syariah, BI mengaku hal tersebut merupakan kabar baik yang harus segera diapresiasi. "Saya kira bagus jika banyak investor yang masuk, supaya perkembangan perbankan syariah bisa lebih cepat," kata Ramzi.
Beberapa bank syariah yang sudah berancang-ancang menggandeng investor asing untuk mengembangkan bisnisnya, antara lain, BNI Syariah dengan Islamic Corporate Development (ICD) dan Bank Jabar Banten Syariah yang mengaku sudah ditaksir oleh investor asal Timur Tengah, Dubai Investment.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News