kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI dan OJK kerja sama tangani mengetatnya likuiditas perbankan


Kamis, 01 November 2018 / 18:05 WIB
BI dan OJK kerja sama tangani mengetatnya likuiditas perbankan
ILUSTRASI. Uang Rupiah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi likuiditas perbankan sampai September 2018 dipastikan mengetat. Hal ini dapat dilihat dari rasio dan buffer likuiditas perbankan.

Karena itu, OJK mencermati kondisi likuiditas serta rasio dana simpanan di bank yang disalurkan untuk kredit (atau loan to deposit ratio/ LDR).

Buffer likuiditas sudah mulai mengetat. Kami bersama BI berkomitmen untuk menjaga kondisi likuiditas,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana dalam konferensi pers, Tim Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (1/11).

Kondisi ketatnya likuiditas ini disebabkan karena pertumbuhan dana simpanan nasabah yang agak melambat. Sampai September 2018, tercatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK bank hanya 6,6%, sehingga LDR di angka 93%.

Namun, mengingat, rasio likuiditas sudah memasukkan instrumen non-DPK, angka LDR tak bisa serta-merta dijadikan acuan.

Bersaing bunga

“Bersama OJK kami terus memantau kondisi likuiditas perkelompok buku bank,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam kesempatan yang sama.

Kondisi likuiditas, menurut Perry, selain dilihat dari rasio likuiditas juga bisa dilihat dari suku bunga pasar uang antarbank atau PUAB.

Terkait risiko likuiditas ini, BI memastikan bahwa kondisi likuiditas cukup.

Indikator likuiditas selain bisa dilihat dari PUAB juga bisa dilihat dari indikator non-core deposit dan lainnya.

Kepala Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan mengakui, memang kondisi likuiditas saat ini mulai mengetat. Hal ini dicerminkan dari bunga deposito 62 bank besar yang naik 42 basis poin menjadi 5,9%.

Selain itu suku bunga deposito valas 19 bank naik 33 bps menjadi 1,1%. Seiring kenaikan bunga acuan, transmisi kenaikan bunga deposito diperkirakan terus berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×