Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mendukung rencana pemerintah yang akan meningkatkan porsi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produktif menjadi 40% dari 22%. Agus D.W Martowardojo, Gubernur BI mengatakan, pihaknya juga merekomendasikan pembiayaan KUR jangan terlalu besar ke perdagangan.
“Namun, KUR juga mengarah ke rantai nilai (value chain) seperti ke petani dan nelayan, kemudian ke segmen industri pengolahan,” katanya, Jumat (10/2). Asal tahu saja, pemerintah akan mengarahkan bank penyalur KUR memberikan kredit yang besar ke sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan industri pengolahan.
Nah, kredit KUR mengalir ke segmen pertanian, perikanan hingga industri pengolahan ini akan menjadi mata rantai yang efektif untuk mengembangkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). BI juga memiliki aturan terkait dorong perbankan untuk pemenuhan kredit ke UMKM hingga tahun 2018 nanti.
Informasi saja, saat ini aliran KUR mayoritas untuk perdagangan besar dan eceran dengan porsi 67,31%, KUR untuk sektor pertanian, perburuan dan kehutanan memiliki porsi 16,36%. Kemudian porsi KUR untuk jasa-jasa 10,91%, porsi KUR untuk industri pengolahan 4,25%, dan porsi KUR untuk perikanan 1,17%.
Adapun pemerintah menargetkan aliran KUR akan mencapai Rp 110 triliun di tahun 2017 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News