Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menargetkan pendapatan berbasis biaya atau fee based income dari bisnis wealth management mencapai Rp 200 miliar sampai dengan akhir tahun 2015. Kepala Divisi Wealth Management BRI Catur Budi Harto menuturkan, hingga Mei 2015 perseroan ini telah berhasil mengumpulkan fee based income sebesar Rp 80 miliar.
Menurut Catur, target proyeksi fee based income wealt management tersebut masih sesuai target. Jadi, bank dengan kode emiten BBRI ini tidak melakukan revisi proyeksi target pendapatan berbasis biaya dari bisnis wealth management ini. "Ini adalah bisnis yang tumbuhnya semakin berlipat. Kami masih optimistis dengan target proyeksi awal, karena di BRI tidak ada proyeksi target turun," jelas Catur di Jakarta, Senin (8/6).
Catur merinci, nasabah wealth management yang dimiliki BRI saat ini sebanyak 40.000 nasabah, dengan total dana kelolaan sebesar Rp 5 triliun. Dengan begitu, nasabah tajir di BRI jumlahnya sekitar 0,08% terhadap keseluruhan nasabah BRI yang mencapai 50 juta nasabah.
BRI menargetkan pertumbuhan nasabah wealth management hingga akhir tahun 2015 mencapai 50.000 nasabah. "Sampai dengan akhir tahun 2015, kami menargetkan penambahan nasabah sebanyak 10.000 nasabah yang memiliki simpanan dana di atas Rp 500 juta," kata Catur.
Catur menyebutkan, produk reksadana yang menjadi unggulan pada bisnis wealth management BRI untuk sementara ini adalah reksadana saham. "Prospeknya menurut kami yang bertindak sebagai agen, sangat bagus. Kami memberikan gambaran seluas-luasnya dan terbuka mengenai bagaimana produk reksadana yang kami jual yang bukan merupakan produk bank. Sehingga, nasabah dalam menentukan pilihan, bisa memperoleh informasi lengkap terhadap produk investasi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News