Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun 2012 berkisar 24% - 25% dibandingkan tahun ini.
"Sebenarnya kredit di Indonesia belum cukup besar dibandingkan dengan negara sekitar kita. Apalagi pertumbuhan ekonomi kita di atas 6%,” ungkap Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Jumat (9/12).
BI optimisitis, dengan menurunnya BI rate sebesar 75 bps sejak Oktober 2011 menjadi 6% saat ini, akan mampu menghidupkan sumber-sumber pembiayaan domestik, terutama dari sektor perbankan.
BI menghitung, dengan perkiraan perekonomian Indonesia tumbuh 6,3%-6,7% tahun depan, diperlukan pembiayaan minimal senilai Rp 598 triliun. Jumlah ini sudah termasuk credit channeling. Jumlah penyaluran kredit tersebut setara dengan total laju pertumbuhan kredit 26,9% (year on year), termasuk dari obligasi, pendanaan internal, dan lainnya.
Sementara itu, laju pertumbuhan investasi yang mencapai 7,7% sepanjang 2011 diperkirakan masih akan meningkat menjadi 9,7% - 10,1% tahun depan. Investasi yang meningkat tersebut pada gilirannya akan mampu menjaga kekuatan daya beli masyarakat. Dengan begitu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2012 dapat dipertahankan pada tingkat 4,7% - 5,1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News