Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyatakan, bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tidak akan naik meski Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25% pada April 2024.
Direktur Keuangan & Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero Bonai Subiakto menyampaikan, bunga KPR bersubsidi masih akan tetap sebesar 5%. Hal ini sesuai dengan ketetapan dari pemerintah.
"Meski ada kenaikan suku bunga, tetap KPR subsidi 5% FLPP. Sehingga bagi masyarakat untuk bunga KPR program sebetulnya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah saat ini berlaku," kata Bonai dalam acara Press Tour Kementerian Keuangan di Gunung Kidul, Yogyakarta, Rabu (1/5).
Ia menegaskan bahwa kenaikan BI Rate itu tidak akan memengaruhi kinerja keuangan PT SMF. Sebab, SMF merupakan lembaga pembiayaan sekunder.
Baca Juga: Sarana Multigriya (SMF) Dapat Suntikan Modal Rp 9,33 Triliun Hingga 2023
"Kami lembaga pembiayaan sekunder itu biasanya impact enggak langsung. Berdasarkan historis, ini akan dialami oleh teman-teman di pembiayaan primer dan untuk waktu tertentu baru akan berdampak ke pembiayaan sekunder," ujarnya.
Dirinya memastikan penyaluran pembiayaan KPR FLPP tetap sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah, yakni 166.000 unit rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) hingga akhir tahun.
"Target untuk pembiayaan perumahan khusus program KPR subsidi sebagaimana dicanangkan pemerintah untuk tahun 2024 ini 166 ribu (unit)," ucapnya.
Ia juga memaparkan, total akumulasi aliran dana dari pasar modal ke pasar pembiayaan primer perumahan sebesar Rp 103,75 triliun. Rinciannya, akumulasi penyaluran pinjaman dan pembelian KPR sebesar Rp89,54 triliun, serta akumulasi transaksi sekuritisasi sebesar Rp14,21 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News