Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Demi memperkuat modal, PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BNII) akan melakukan right issue pada Juni tahun ini. Untuk itu, nilainya pun sudah ditentukan yakni Rp 320 miliar. "Kami akan right issue karena masih membutuhkan modal," ucap Presiden Direktur BII Dato' Khairussaleh Ramli, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin, (22/4).
Disebutnya, BII perlu mengumpulkan dana sejumlah Rp 1,5 triliun untuk mendukung penyaluran kredit. Dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pun sudah ditentukan bahwa jumlah yang akan dijadikan laba ditahan yakni Rp 1,08 triliun.
Ramli mengatakan, tahun ini BII menargetkan kreditnya tumbuh di atas 20%. Sedangkan, Return on Equity (ROE)-nya baru mencapai 15%. Ini menunjukkan bahwa BII membutuhkan 5% lagi untuk modal.
Pada akhir tahun lalu, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BII berada di posisi 12,8%. Nantinya,setelah proses right issue ini, rasio kecukupan modalnya diharapkan mencapai 14%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News