kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

BII Syariah dan Maybank Syariah segera merger


Selasa, 05 April 2011 / 11:48 WIB
BII Syariah dan Maybank Syariah segera merger
ILUSTRASI. ilustrasi shutterstock hukum, pengadilan, penegakan hukum, timbangan


Sumber: Harian Kontan | Editor: Johana K.

JAKARTA. Rencana penggabungan Bank Internasional Indonesia Syariah (BII Syariah) dan Maybank Syariah terus bergulir. Meskipun terganjal beberapa kendala, Direktur Utama BII Ridha Wirakusumah memperkirakan peleburan usaha ini bisa terealisasi pada tahun 2011. "Kemungkinan tahun ini bisa selesai. Tetapi kuartal berapa belum tahu. Karena masih ada beberapa hal yang dibahas, terutama model bisnisnya," kata Ridha ketika ditemui di Jakarta, Jumat(1/4).

Salah satu hal yang masih mengganjal adalah siapa yang akan mengakuisisi siapa. Opsi pertama, BII mengakuisisi Maybank Syariah. Opsi kedua, Maybank Syariah mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) BII, dengan pertimbangan pengetahuan dan pengalaman mereka di bidang perbankan syariah jauh lebih baik. "Kalau BII mengambil alih Maybank Syariah, itu bukan karena size-nya. Tetapi lebih make sense saja kalau BII yang mengambil alih," tuturnya.

Jika memilih opsi pertama, kelak BII akan melebur BII Syariah dan Maybank Syariah menjadi satu entitas bisnis baru. Alasannya, tidak mungkin mengoperasikan dua anak usaha yang bermain di segmen yang sama. "Agar lebih efisien," kata Ridha. Sayangnya, dia enggan memastikan apakah mempertahankan nama BII syariah atau Maybank Syariah.

Catatan saja, Maybank Syariah merupakan hasil konversi Maybank Indocorp, bank umum. Setelah resmi beroperasi menjadi BUS pada Oktober 2010, bergulirlah wacana merger itu.

Ridha menjelaskan, untuk merealisasikan rencana merger ini, pihaknya akan mengurus perizinan ke Bank Indonesia (BI). "Dari segi regulator responnya positif karena May-bank nomor satu di Malaysia. Ketika kami bicara dengan BI, mereka berharap ada ilmu perbankan syariah yang bisa dibawa ke mari," kata Ridha.
Sikap BI

Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Mulya Effendi Siregar membenarkan sudah ada pembicaraan mengenai rencana penyatuan dua anak usaha. Namun sejauh ini belum ada permohonan resmi dari pihak manapun untuk merger.

Mulya menyatakan, meskipun Maybank Syariah baru saja mendapatkan izin menjadi bank umum syariah (BUS), tak ada halangan jika BII yang maju mengakuisisi Maybank. Pasalnya, saat ini BII dan May-bank Syariah dalam level yang setara, keduanya merupakan anak usaha Malayan Banking Bhd.
Jadi, bisa saja yang satu mengakuisisi, itu keputusan Maybank Malaysia. "Buat BI tidak ada masalah apakah akan digabung seperti apa atau tetap seperti sekarang," kata Mulya ketika dihubungi KONTAN, Minggu (3/4).

Presiden Direktur Maybank Syariah Indonesia (MSI) Baharudin Abdul Majid belum memberikan komentar apapun mengenai kabar ini. Ketika dihubungi KONTAN melalui telepon dan layanan pesan singkat, tidak ada jawaban dari Baharudin.
Dalam Laporan Keuangan Tahunan 2010, aset BII Syariah tercatat baru Rp 640,29 miliar. Sementara di laporan keuangan di situs BI, aset May-bank Syariah per Desember 2010 sebesar Rp 1,4 triliun (unaudited).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×