Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test
JAKARTA. Bisnis kredit konsumen PT Bank Central Asia Tbk (BCA), terutama di pembiayaan kendaraan roda dua, tampaknya bakal melesat tahun ini. Kalau tidak ada aral melintang, mulai Agustus 2010, BCA sudah akan mengoperasikan unit bisnis baru, yakni perusahaan pembiayaan motor bernama Sentral Santosa Finance (SSF).
Menurut rencana, BCA akan masuk ke SSF melalui anak perusahaan, BCA Finance. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan, BCA Finance akan menggenggam 25% saham SSF. Sisanya, sekitar 75% dimiliki oleh PT Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan perusahaan bernama Multikem.
Roni bilang, proses pendirian yang dimulai sejak Mei 2010 ini tinggal menunggu keluarnya izin Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Sementara tahap uji kelayakan dan kepatutan alias fit and proper test sudah dilakukan terhadap tiga direksi dan satu komisaris.
Roni yang akan menjabat sebagai presiden komisaris SSF tidak mengikuti fit and proper karena sudah melewati tahap ini sebelumnya. Yang jelas, lanjut Roni, calon presiden direktur SSF akan diambil dari BCA Finance. "Jika izin keluar cepat, kami berharap bulan Agustus bisa mulai beroperasi," kata Roni kepada KONTAN, Jumat (25/6).
Roni menambahkan, para pemegang saham juga sudah menyetorkan modal disetor SSF sesuai porsi masing-masing. Total modal disetor SSF sebesar Rp 100 miliar. Artinya, BCA Finance menyetorkan Rp 25 miliar. "Sementara dua pemegang saham lainnya menyetor Rp 25 miliar dan Rp 50 miliar," ujar Roni tanpa mau merinci detil porsinya.
BCA secara tidak langsung juga memiliki SSF karena 99,6% saham BCA Finance dipegang BCA. Sementara sisanya, sebesar 0,4% dimiliki BCA Finance Hongkong. BCA Finance Hongkong pun 100% sahamnya dimiliki BCA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News