Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pameran waralaba yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center dari tanggal 12-14 November 2010 tidak hanya mengundang masyarakat yang ingin membuka usaha, tetapi juga bank yang ingin memperbanyak peyaluran kredit waralabanya. Salah satunya adalah Bank Negara Indonesia (BNI) beserta BNI Syariah.
BNI menargetkan aplikasi pengajuan kredit waralaba yang masuk selama pameran berlangsung mencapai 50 aplikasi per harinya. "Kalau di JCC, biasanya 150 aplikasi dalam tiga hari bisa tercapai," ujar Ayu Sari Wulandari, Vice President Divisi Usaha Kecil BNI.
Dalam dua hari pertama pameran ada sekitar 100-an orang menyatakan minat. "Yang serius mengajukan kredit waralaba ada 24 orang. Untuk hasil di hari ketiga, saya belum menerima laporannya," tambah Ayu. Jika 24 orang tersebut dinilai layak untuk menerima kredit, total Rp 7 miliar yang dapat disalurkan oleh BNI.
Total penyaluran kredit waralaba BNI telah mencapai Rp 15 miliar per September. Namun, Ayu mengakui BNI tidak terlalu optimistis memasang target hingga akhir tahun. "Tidak terlalu optimistis karena kami baru mulai. Target kami baru Rp 30 miliar hingga akhir tahun," aku Ayu.
BNI pun sedang menjajaki kerjasama dengan waralaba-waralaba kecil yang dibawah Rp 100 juta. "Ke depannya, bisnis waralaba kecil ini yang akan ramai, seperti kebab, crepes, dan kopi. Orang biasanya memulai usaha dari yang kecil, tidak langsung dari yang besar. Makanya kami menyediakan pinjaman untuk orang tersebut," jelas Ayu. Saat ini BNI telah bekerja sama dengan tiga waralaba, Alfamart, Simply Fresh, dan Rice Bowl.
Tidak berbeda dengan BNI, BNI Syariah pun mulai membidik kredit waralaba melalui kartu kredit Hasanah. Selama pameran waralaba ini, BNI Syariah menargetkan ada 300 aplikasi kartu kredit yang masuk. "Selama dua hari kemarin aplikasi yang masuk sudah 150 aplikasi. Kalau dilihat dari ramainya yang datang, saya rasa 300 aplikasi bisa tercapai," harap Iwa Kustiwa, General Manager Kartu Pembiayaan BNI Syariah. Kartu kredit Hasanah sendiri memiliki plafon untuk kredit waralaba hingga Rp 90 juta.
Selain menawarkan kartu kredit Hasanah, selama pameran BNI Syariah juga menawarkan pembiayaan wirausaha. "Kalau yang ini untuk mengembangkan usaha, tidak hanya untuk waralaba saja. Plafonnya sendiri mencapai Rp 1 miliar," jelas Iwa. Selama pameran, produk pembiayaan usaha sendiri ditargetkan meraup Rp 100 miliar. Tapi, Iwa mengaku, belum mendapatkan laporan apakah target tersebut tercapai atau tidak.
Secara keseluruhan, total penggunaan kartu kredit Hasanah mencapai Rp 150 miliar per Oktober. "Penggunaan untuk kredit waralaba sekitar Rp 1 miliar," ujar Iwa. BNI Syariah menargetkan hingga akhir tahun total pengunaan kartu kredit ini mencapai Rp 180 miliar dan 10% di antaranya digunakan untuk kredit waralaba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News