Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Multifinance (BNI Finance) mencatatkan kinerja positif terkait pembiayaan alat berat. Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi mengatakan perusahaan berhasil menyalurkan pembiayaan alat berat hingga Agustus 2024 sebesar Rp 72 miliar.
"Nilai itu tumbuh 38%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ucapnya kepada Kontan, Selasa (17/9).
Albertus menyebut pertumbuhan itu dikarenakan adanya dampak positif dari penambahan kantor cabang di Jawa Timur dan adanya penambahan team fleet.
Baca Juga: Moncer, Kredit BNI Tembus Rp 727 Triliun di Semester I-2024
Lebih lanjut, Albertus tak memungkiri terdapat tantangan besar yang akan dihadapi BNI Finance ke depannya. Dia mengungkapkan kondisi bisnis saat ini masih terbilang menantang disebabkan harga alat berat yang terus naik sehubungan dengan kenaikan kurs, serta adanya harga komoditas yang melemah.
Ditambah, muncul brand-brand baru buatan China yang harganya masih lebih murah dibanding brand dari Jepang atau Eropa. Albertus mengatakan saat ini kontraktor yang membutuhkan alat berat juga mulai beralih ke brand-brand non Jepang dan Eropa.
"Saat ini, perusahaan belum dapat membiayai alat berat produk non Jepang dan Eropa, sehingga masih fokus dengan brand-brand ternama," katanya.
Baca Juga: BNI Finance Targetkan NIM Terjaga di Kisaran 4% hingga Akhir 2024
Meskipun demikian, Albertus meyakini pembiayaan alat berat diproyeksikan akan tetap bergairah ke depannya. Untuk mengantisipasi tantangan yang ada, dia mengatakan pihaknya akan mencari debitur-debitur dengan kinerja baik selama ini.
Sementara itu, Albertus menyampaikan BNI Finance menargetkan pembiayaan alat berat sampai akhir tahun mencapai Rp 110 miliar. Untuk mencapai target itu, dia menerangkan salah satu strategi yang diterapkan, yakni memperkuat tim internal agar bisa menggarap bisnis alat berat dengan lebih optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News