Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memproyeksi kredit impor akan tumbuh kencang pada kuartal III-2018 sampai akhir tahun. Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI bilang sampai kuartal I-2018 lalu, kredit impor relatif flat sejalan dengan pertumbuhan kredit industri perbankan.
"Kenaikan kredit impor pada semester II akan didorong oleh kebutuhan debitur importir yang semakin tinggi," kata Herry kepada Kontan.co.id, Rabu (6/6).
Ada beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan kredit impor, di antaranya adalah kondisi ekonomi global. Selain itu, kurs valuta asing juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kredit impor ke depan.
Selain dari pertumbuhan kredit, potensi debitur yang berorientasi impor ini adalah dari sisi pendapatan fee based income. Hal ini terutama terkait dengan kegiatan trade finance.
Pada kuartal I-2018, BNI mencatat kenaikan fee based income trade finance 47,7%. Hal ini didorong oleh volume impor yang naik sebesar 40,6%.
BNI optimistis bisa mencapai target kredit impor sampai akhir tahun. Hal ini seiring dengan penyaluran kredit ke debitur pemain inti pada usaha importir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News