kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNI Resmi Memisahkan Unit Usaha Syariah


Selasa, 06 Oktober 2009 / 09:03 WIB
BNI Resmi Memisahkan Unit Usaha Syariah


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ambisi pengelola PT Bank BNI Tbk untuk melahirkan Bank Umum Syariah (BUS) tercapai sudah. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BNI, Senin (5/10), menyetujui rencana pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi BUS.

Direktur Utama BNI Gatot Suwondo menyatakan, para pemegang saham menyetujui spin off setelah mempertimbangkan perkembangan bisnis perbankan syariah yang makin maju serta tuntutan konsumen yang menginginkan bank syariah murni.

Perkembangan perbankan syariah di dalam negeri bisa terlihat dari banyaknya aturan baru mengenai produk bank syariah. "Dengan pemisahan ini, kami berharap BNI Syariah menjadi lebih agresif dalam menangkap peluang bisnis," kata Gatot, Selasa (5/10).

Selain memberikan persetujuan spin off, dewan komisaris Bank BNI juga memberi restu kepada manajemen untuk ikut menyetor saham dalam pendirian bank syariah tersebut. BNI, kata Gatot, akan menyuntik dana segar Rp 999 miliar ke BNI Syariah. Nilai itu setara dengan 99,9% kepemilikan BNI Syariah. Sebanyak 0,01% saham BNI Syariah senilai Rp 1 miliar akan disetor oleh BNI Insurance.

Sekadar informasi, per akhir Juni 2009, nilai aset UUS BNI Rp 3,249 triliun dan nilai pembiayaannya Rp 3,4 triliun. Adapun dana masyarakat terkumpul dalam bentuk giro wadiah Rp 366,5 miliar, tabungan mudharabah Rp 1,308 triliun dan deposito mudharabah Rp 1,478 triliun. Laba bersih UUS BNI per akhir Juni Rp 40,69 miliar.

Gatot juga menyatakan, BNI sudah mendapatkan calon mitra dari luar negeri. Nama Islamic Corporate Development Bank (ICBD) dan Qatar Islamic International Bank kembali disebut Gatot sebagai calon pemegang saham BNI Syariah itu.

Kabarnya, ICDB telah menyiapkan modal US$ 500 juta atau sekitar Rp 4,82 triliun. "Sebenarnya kami berminat dengan Qatar, tapi BNI masih menghormati MoU dengan ICDB," ujarnya.

Namun, Gatot menegaskan, BNI dan BNI Insurance akan menggulirkan lebih dulu BNI Syariah pada awal tahun. Setelah BNI Syariah beroperasi, baru pengelola BNI akan menghitung berapa kepemilikan yang akan dilepas. Gatot pernah menyatakan, BNI akan mempertahankan sedikitnya 40% saham BNI Syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×