Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) hingga periode 11 Juli 2016 telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 6,74 triliun atau 58% dari jatah awal sebesar Rp 11,5 triliun hingga akhir tahun ini.
Kepala Divisi Usaha Kecil Bank BNI Anton Siregar merinci, total debitur KUR yang dihimpun perseroan sebanyak 26.731. Adapun, segmen KUR mikro telah disalurkan BNI sebanyak Rp 22,37 triliun dengan jumlah 1.137 debitur.
Sementara untuk KUR retail jumlahnya mencapai Rp 6,7 triliun dengan debitur 24.934.
Kemudian KUR tenaga kerja Indonesia (TKI) berjumlah Rp 10,86 triliun dengan debitur sebanyak 660.
Selain itu, bank yang memiliki kode saham di bursa BBNI ini, telah mengembangkan KUR di sektor peternakan. Belum lama ini, BNI telah menggandeng Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (ASPIN) untuk menyalurkan kredit KUR.
“Beberapa Asosiasi sudah kami gandeng, termasuk asosiasi tenaga kerja khusus ke Jepang. Juga untuk petani bawang sudah berjalan,” kata Anton kepada KONTAN, Rabu (13/7).
Pengembangan program kepada para petani bawang di Brebes, lanjut Anton, telah dikembangkan dengan program sertifikasi tanah petani.
Hal itu sesuai arahan dari pemerintah agar para petani bawang dapat dimudahkan dalam proses sertifikasi tanah dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Sehingga, biaya yang timbul relative murah dan bisa dibantu bank dalam hal pembiayaannya. Ini juga memungkinkan debitur menaikkan plafonnya,” pungkas Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News