Reporter: Nina Dwiantika, Bernadette Christina Munthe | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), akan menerapkan teknologi chip pada kartu ATM dan debit pada awal Maret 2011 ini. "Saat ini biaya kartu dengan teknologi chip sebesar US$ 2- US$ 5 per kartu, dan nasabah tidak dikenakan biaya pergantian kartu," Donny Bima Herjuno, Vice President Dana dan Jasa Konsumen BNI, Rabu (16/2).
Tahun ini, BNI menargetkan akan mengeluarkan 10 juta kartu berchip. Fasilitas electronic dana capture (EDC) BNI sudah 100% dilengkapi dengan sistem pembaca kartu chip, sedangkan mesin ATM masih dalam proses 80% yang ditargetkan selesai seluruhnya tahun ini.
Dengan jumlah nasabah yang semakin pesat, Donny yakin jumlah transaksi menggunakan kartu akan terus meningkat. "Nasabah baru mencapai pertumbuhan 1,5 juta atau naik 25% dari tahun sebelumnya 1,2 juta nasabah," tambah dia.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengestimasi, migrasi dari kartu debet magnetik ke chip menelan biaya hingga Rp 2 triliun. Jumlah itu untuk membiayai penarikan dan penerbitan 40 juta kartu ATM, pergantian kurang lebih 30.000 mesin ATM dan 80.000 mesin electronic data capture (EDC). Jika dihitung secara pukul rata, bank menghabiskan biaya US $ 1- US $ 2 untuk mengganti satu kartu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News