kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.633   63,00   0,38%
  • IDX 8.006   -2,57   -0,03%
  • KOMPAS100 1.116   0,01   0,00%
  • LQ45 811   1,27   0,16%
  • ISSI 276   0,33   0,12%
  • IDX30 422   0,89   0,21%
  • IDXHIDIV20 484   1,92   0,40%
  • IDX80 123   0,06   0,05%
  • IDXV30 132   0,12   0,09%
  • IDXQ30 135   0,33   0,25%

Bos BPJS Kesehatan Sebut Klinik dan Rumah Sakit Swasta Kini Antre Kerja Sama


Jumat, 19 September 2025 / 13:53 WIB
Bos BPJS Kesehatan Sebut Klinik dan Rumah Sakit Swasta Kini Antre Kerja Sama
ILUSTRASI. Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan bahwa tren kerja sama fasilitas kesehatan swasta dengan BPJS Kesehatan terus meningkat.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan bahwa tren kerja sama fasilitas kesehatan swasta dengan BPJS Kesehatan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyebut, mayoritas pasien di berbagai fasilitas kesehatan saat ini sudah memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan.

“Dulu, sekitar lima tahun lalu, rumah sakit atau klinik swasta yang profit oriented cenderung enggan bekerja sama dengan BPJS. Sekarang justru mereka yang antre untuk bisa bermitra,” terang Ghufron di Klinik Griya Husada Karanganyar, Rabu (17/9/2025).

Ghufron mencontohkan fenomena serupa di negara lain. Di Jerman, setelah penerapan sistem asuransi kesehatan nasional AOK, jumlah rumah sakit menurun. Sedangkan di Estonia, jumlah rumah sakit turun hingga 50%. 

Baca Juga: Belum Punya BPJS Kesehatan tapi Mau Bikin SIM? Tenang, Ini Aturan dan Caranya

Menurutnya, Indonesia juga akan mengalami transformasi serupa seiring berkembangnya pembiayaan layanan kesehatan oleh BPJS Kesehatan.

Ia menambahkan, investasi pada rumah sakit dan klinik kini banyak didukung pembiayaan melalui BPJS Kesehatan. “Kalau Anda keliling, jarang fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS,” jelasnya.

Ghufron juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang nilai kesehatan. Menurutnya, masih banyak masyarakat beranggapan bahwa sehat itu murah atau gratis. 

“Padahal sehat itu mahal. BPJS Kesehatan hadir agar masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah, bahkan sejak masih sehat,” katanya.

Ia mencontohkan, peserta BPJS Kesehatan kini dapat memanfaatkan layanan telekonsultasi atau telemedicine untuk mendapatkan informasi kesehatan dan konsultasi ringan tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga: BPJS Watch Dorong Revisi Perpres 82/2018 Soal Iuran Kesehatan Suami Istri

Selanjutnya: Ini 10 Pembelian Terburuk Barcelona Sepanjang Masa, Sepakat?

Menarik Dibaca: Promo JSM Indomaret Periode 19-21 September 2025, Kecap Bango-Rinso Diskon 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×