Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Restu pemerintah mengabulkan keinginan bank BUMN memicu Bank Pembangunan Daerah (BPD) memohon keinginan serupa. Tak mau kalah, BPD meminta pemerintah daerah (pemda) selaku pemegang saham, menurunkan rasio dividen dari laba 2014. Saat ini, tiga BPD jumbo tengah mengkaji besaran ideal rasio dividen.
Eko Budiwiyono, Direktur Utama BPD DKI Jakarta (Bank DKI) menilai besaran dividen alias dividend pay out ratio merupakan faktor penting bagi kelangsungan bisnis BPD di masa depan karena memengaruhi permodalan. Yang jadi masalah, menurut Eko, rasio dividen BPD terbilang tinggi.
"Untuk memperkuat permodalan BPD, dividend payout ratio perlu diturunkan," tandas Eko kepada KONTAN, Rabu (21/1). Eko bilang, pihaknya akan mengusulkan penurunan rasio dividen dari kisaran 35%.
Perkuat modal
Pertimbangan Bank DKI adalah mempertahankan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) pada level 18%. Setali tiga uang, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten (BJB) tengah memproses penurunan rasio dividen. "Kami masih mengkaji besaran rasio dividen yang akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BJB yang akan datang," terang Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB.
Kajian awal BJB, penurunan rasio dividen akan mendongkrak CAR. Per September 2014, CAR BJB berada pada level 16,2%.
Sedikit berbeda, BPD Jawa Timur (Bank Jatim) fokus berupaya meningkatkan besaran laba bersih setiap tahun. Harapan Bank Jatim, dengan laba tinggi nilai nominal dividen tetap bisa dinaikkan, tetapi rasio dividen bisa diturunkan. "Rasio dividen bisa turun jika laba bersih tumbuh besar," jelas Ferdian Satyagraha, Manajer Hubungan Investor Bank Jatim.
Kabar baiknya, laba bersih (unaudited) Bank Jatim tahun 2014 tumbuh 16,6%, sehingga, ada potensi penurunan rasio dividen. Hitungan awal Bank Jatim, penurunan rasio dividen sekitar 8%-10% akan tetap membuat nominal dividen naik 6%-8%. Yang pasti, permodalan Bank Jatim lebih kuat ketimbang Bank DKI dan BJB. Per Desember 2014, CAR Bank Jatim berada pada level 21,23%.
"Tahun ini kami proyeksikan CAR 20,1%, mengacu pada pertumbuhan kredit 20%," imbuh Ferdian. Catatan, rasio dividen BPD lebih tinggi ketimbang bank BUMN yang sebesar 30%. Misal, tahun lalu Bank Jatim mengucurkan dividen hingga 73% dari total laba bersih (lihat tabel).
Dividen BPD dari laba tahun 2013:
Keterangan | Setoran ke Pemda | Total laba | Rasio dividen |
Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) | Rp 757,28 miliar | Rp 1,37 triliun | 55% |
Bank Jawa Timur (Jatim) | Rp 605 miliar | Rp 824,3 miliar | 73% |
Bank DKI | Rp 207,2 miliar | Rp 592 miliar | 35% |
Sumber: Riset KONTAN |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News