kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

BRI Catat Rp 6,8 Triliun Kredit Restrukturisasi Covid-19 Sudah Jadi NPL


Rabu, 30 Maret 2022 / 15:10 WIB
BRI Catat Rp 6,8 Triliun Kredit Restrukturisasi Covid-19 Sudah Jadi NPL
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan sebesar Rp 6,8 triliun dari kredit terdampak Covid-19 yang sudah direstrukturisasi benar-benar sudah tidak bisa diselamatkan sehingga statusnya diturunkan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). 

Sejak awal pandemi Covid-19, BRI telah melakukan restrukturisasi Covid-19 sebesar Rp 246 triliun dari 2,9 juta lebih debitur. Hingga Februari 2022, jumlah outstanding restrukturisasi tersebut sudah turun menjadi Rp 149,1 triliun. 

Sunarso Direktur Utama BRI mengatakan, penurunan outstanding tersebut karena sebanyak Rp 69,37 triliun kredit sudah bisa membayar sesuai dengan ketentuan restrukturisasi. Lalu sebanyak Rp 21,4 triliun sudah benar-benar sehat tanpa harus berobat jalan. 

"Adapun yang benar-benar sudah tidak bisa diselamatkan mencapai Rp 6,8 triliun," ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (30/3).

Baca Juga: Bank Raya (AGRO) Tidak Akan Dikembangkan Jadi Fully Digital, Ini Alasannya

Seluruh kredit yang direstrukturisasi tersebut dimasukkan dalam status Loan at Risk (LAR) dan dikelola dengan baik. Sunarso bilang, pihaknya telah melakukan pencadangan sangat besar untuk mengantisipasi manakala kredit restrukturisasi tersebut benar-benar tidak bisa diselamatkan. 

Pencadangan yang dialokasikan BRI tidak hanya terhadap NLP saja tetapi juga terhadap LAR. Coverage ratio yang dibentuk BRI terhadap NPL secara bank only mencapai 278% dan secara konsolidasi lebih dari 280%. 

Sementara pencadangan terhadap LAR yang sudah dibentuk mencapai 35%.

"LAR kami terbukti memang ada yang tidak bisa diselamatkan. Itu makanya pencadangan terus kami pupuk. Dengan pencadangan yang dilakukan, maka kami sudah ada ketika LAR tersebut berubah menjadi NPL," pungkas Sunarso. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×