Reporter: Dea Chadiza Syafina, Issa Almawadi | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Proses penjualan PT Bank Mutiara Tbk memang baru masuk babak due diligence atau uji tuntas. Meski begitu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk sebagai salah satu calon pembeli Bank Mutiara sudah menyiapkan rencana jika akhirnya memenangkan akuisisi ini.
BRI akan menggabungkan usaha alias merger Bank Mutiara dengan BRI Agro, salah satu anak usahanya. "Kalau dapat, nanti kami gabung ke BRI Agro. Arahnya memang dibesarkan, dikonsolidasikan," kata Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, kemarin (22/7).
Emiten berkode saham BBRI itu memang berniat mendongkrak posisi BRI Agro yang kini bercokol di bank umum kelompok usaha (BUKU) I. BRI ingin BRI Agro naik kelasĀ ke BUKU II. Hingga Maret 2014, modal inti BRI Agro tercatat sebesar Rp 835,9 miliar. BRI Agro sendiri telah mempertimbangkan opsi penerbitan saham baru (rights issue) demi mewujudkan rencana masuk BUKU II. Tak hanya dari sang induk usaha, BRI Agro juga berharap akan ada investor strategis yang masuk.
A. Prasetyantoko, pengamat ekonomi Universitas Atmajaya, mengatakan, BRI pasti punya hitungan bisnis tersendiri dengan rencana tersebut. "Dan pastinya, BRI akan memasukkan langkah itu dalam rencana bisnis banknya," ujar Prasetyantoko.
Terkait pembelian Bank Mutiara, Prasetyantoko menilai, BRI memiliki bisnis yang solid dan punya prospek lebih baik untuk bersaing di level ASEAN. "Jadi, nanti jika ada investor asing yang menawar Bank Mutiara dengan selisih tidak jauh dengan BRI, lebih baik diutamakan BRI. Karena ini penting untuk mendorong perbankan bisa bersaing di ASEAN," jelasnya.
Kinerja tumbuh
Kinerja BRI sendiri masih bertumbuh. Di semester I 2014, BRI membukukan pertumbuhan laba bersih setelah pajak sebesar 17,11% year on year (yoy) menjadi Rp 11,72 triliun. Solidnya kinerja BRI tercermin dari pertumbuhan kredit yang mencapai 17,19% menjadi Rp 459,13 triliun.
Bisnis mikro BRI juga tumbuh memuaskan. Di semester pertama 2014, kredit mikro BRI meningkat 18,1% secara yoy dari Rp 122,1 triliun menjadi Rp 144,2 triliun. "Pertumbuhan kredit mikro BRI itu melebihi pertumbuhan total kredit BRI," terang Suprajarto, Direktur Jaringan dan Layanan BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News