Reporter: Wahyu Satriani , Nina Dwiantika | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) siap mengucurkan dana Rp 5 triliun hingga Rp 7 triliun untuk pinjaman belanja modal atau capital expenditure PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk tahun 2011 ini. Kerjasama ini akan ditandatangani pada semester I tahun 2011.
"Kami siap kalau Telkom butuh sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 7 triliun. Nanti akan kami dukung," ujar Direktur Bisnis Kelembagaan Bank BRI Asmawi Syam, Jakarta, Kamis (6/1).
Namun, Asmawi belum dapat memastikan pastinya besar pinjaman yang akan dikucurkan nanti. Pasalnya, saat ini BRI masih menanti penghitungan belanja modal yang dilakukan oleh Telkom. "Nanti Telkom akan menghitung berapa yang dibutuhkan tahun ini," ujarnya.
Hingga akhir tahun 2010, BRI sudah memberikan kredit ke grup Telkom sekitar Rp 9,4 triliun. Dari total tersebut, sekitar Rp 6,4 triliun sudah dikucurkan hingga akhir 2010 lalu, sedangkan sisanya sebesar Rp 3 triliun akan dikucurkan tahun 2011. "Yang Rp 3 triliun itu sudah ditandatangani pada Oktober 2010 kemarin dan akan dikucurkan tahun ini," tuturnya.
Direktur Keuangan Telkom, Sudiro Asno menyambut baik kerjasama yang digalang dengan BRI tersebut. "Yang Rp 3 triliun saja belum cair, sekarang pak Asmawi sudah menawarkan lagi Rp 5 triliun hingga Rp 7 triliun," paparnya.
Dalam catatan Asmawi, sejauh ini nilai total komitmen kredit BRI yang sudah disepakati pengucurannya untuk BUMN-BUMN mencapai Rp 52 triliun hingga Rp 55 triliun. Beberapa BUMN yang menikmati kucuran kredit BRI ini di antaranya adalah Pertamina, Perusahaan Listrik Negara (PLN), lalu Bulog, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dan beberapa BUMN lain. Dari nilai tersebut, yang sudah cair baru senilai Rp 29 triliun. Yang belum cair di antaranya komitmen kredit untuk proyek tol Jasa Marga dan proyek pembangkit listrik 10.000 MW. Tahun 2011 ini, BRI menargetkan penyaluran kredit untuk sesama BUMN bisa dikerek hingga 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News